Arkiv Vilmansa dikenal sebagai perupa kontemporer yang namanya telah melambung di kancah seni dunia. Tidak hanya berkarya dalam bentuk lukisan dan patung, ia juga menjelajahi dunia art toys yang semakin memperkuat eksistensinya.
Setelah sebelumnya mengeksplorasi figur Mickiv yang terinspirasi dari Mickey Mouse dan gaya abstrak, kini Arkiv memilih tema biota laut sebagai fokus karyanya.
Dalam sesi media gathering di Galeri Nasional Indonesia, kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025), Arkiv menceritakan bahwa pemilihan tema biota laut berangkat dari pengalaman masa kecilnya yang penuh kesan.
“Pas SD, saya berenang di Ancol dan tersengat ubur-ubur. Tema biota laut dibangun dari trauma itu, saya merasa ini momen masa kecil yang paling terkenang,” ujarnya dilansir dari detik.com.
Akibat kejadian ini, Arkiv sempat membenci makhluk laut. Namun, berkat upaya orang tuanya yang terus mengenalkannya kembali pada ekosistem laut, kebenciannya berubah menjadi ketertarikan dan cinta terhadap dunia bawah laut.
Mengubah Trauma Menjadi Karya Seni
Dari pengalaman masa kecil itu, Arkiv mulai mengembangkan gagasan seni yang dituangkannya dalam pameran Semesta Arkiv. Ia pun berbagi ide dengan kurator pameran, Rizki A Zaelani, yang akhirnya mendukung penuh konsep itu.
“Saya mau bikin pameran yang besar, banyak ngobrol sama Pak Kiki, akhirnya jadilah. Alhamdulillah rangkaian pameran mulai dari Bali, Bandung, dan bulan ini di Galeri Nasional Indonesia tercapai,” ujar lulusan Arsitektur Universitas Parahyangan Bandung ini.
Rizki A Zaelani, yang juga hadir dalam media gathering, menanggapi pernyataan Arkiv dengan menyoroti pentingnya laut sebagai identitas budaya Indonesia.
Baca juga: Seniman Dunia Arkiv Vilmansa Pamerkan 100 Karya di GNI
Menurutnya, karya Arkiv berangkat dari pop art Barat, namun memiliki pesan kuat tentang kesadaran maritim bangsa.
“Gimana supaya orang Indonesia tahu, kita orang Indonesia punya laut dan laut itulah identitas kultural kita. Yang ironisnya Indonesia kebanyakan bicara soal gunung,” kata Rizki.
Ia pun menambahkan bahwa pameran ini bukan sekadar eksplorasi artistik, melainkan juga sebuah ajakan untuk lebih mengenal budaya laut.
“Pameran ini sebuah ajakan untuk melihat budaya laut,” sambungnya.
Peresmian Didit Hediprasetyo
Pameran Semesta Arkiv merupakan hasil kolaborasi antara Museum dan Cagar Budaya unit Galeri Nasional Indonesia, Studio Arkiv, dan Galeri Zen1. Event yang dibuka desainer fesyen sekaligus pencinta seni, Didit Hediprasetyo ini digelar dari 22 Februari hingga 11 Mei 2025
Pameran ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk lebih memahami hubungan manusia dengans laut serta bagaimana seni dapat menjadi medium refleksi terhadap pengalaman personal dan budaya.