By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Arkiv Vilmansa dan Biota Laut, Dari Trauma ke Karya Seni
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Arkiv Vilmansa dan Biota Laut, Dari Trauma ke Karya Seni
Profil

Arkiv Vilmansa dan Biota Laut, Dari Trauma ke Karya Seni

Achmad Aristyan
Last updated: 25/02/2025 01:52
Achmad Aristyan
Share
Sosok Arkiv Vilmansa. Foto: Instagram/@rayaasia_
SHARE

Arkiv Vilmansa dikenal sebagai perupa kontemporer yang namanya telah melambung di kancah seni dunia. Tidak hanya berkarya dalam bentuk lukisan dan patung, ia juga menjelajahi dunia art toys yang semakin memperkuat eksistensinya. 

Setelah sebelumnya mengeksplorasi figur Mickiv yang terinspirasi dari Mickey Mouse dan gaya abstrak, kini Arkiv memilih tema biota laut sebagai fokus karyanya.

Dalam sesi media gathering di Galeri Nasional Indonesia, kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025), Arkiv menceritakan bahwa pemilihan tema biota laut berangkat dari pengalaman masa kecilnya yang penuh kesan.  

“Pas SD, saya berenang di Ancol dan tersengat ubur-ubur. Tema biota laut dibangun dari trauma itu, saya merasa ini momen masa kecil yang paling terkenang,” ujarnya dilansir dari detik.com.  

Akibat kejadian ini, Arkiv sempat membenci makhluk laut. Namun, berkat upaya orang tuanya yang terus mengenalkannya kembali pada ekosistem laut, kebenciannya berubah menjadi ketertarikan dan cinta terhadap dunia bawah laut.  

Mengubah Trauma Menjadi Karya Seni

Dari pengalaman masa kecil itu, Arkiv mulai mengembangkan gagasan seni yang dituangkannya dalam pameran Semesta Arkiv. Ia pun berbagi ide dengan kurator pameran, Rizki A Zaelani, yang akhirnya mendukung penuh konsep itu.  

“Saya mau bikin pameran yang besar, banyak ngobrol sama Pak Kiki, akhirnya jadilah. Alhamdulillah rangkaian pameran mulai dari Bali, Bandung, dan bulan ini di Galeri Nasional Indonesia tercapai,” ujar lulusan Arsitektur Universitas Parahyangan Bandung ini.  

Rizki A Zaelani, yang juga hadir dalam media gathering, menanggapi pernyataan Arkiv dengan menyoroti pentingnya laut sebagai identitas budaya Indonesia.

Baca juga: Seniman Dunia Arkiv Vilmansa Pamerkan 100 Karya di GNI

Menurutnya, karya Arkiv berangkat dari pop art Barat, namun memiliki pesan kuat tentang kesadaran maritim bangsa.  

“Gimana supaya orang Indonesia tahu, kita orang Indonesia punya laut dan laut itulah identitas kultural kita. Yang ironisnya Indonesia kebanyakan bicara soal gunung,” kata Rizki.

Ia pun menambahkan bahwa pameran ini bukan sekadar eksplorasi artistik, melainkan juga sebuah ajakan untuk lebih mengenal budaya laut. 

“Pameran ini sebuah ajakan untuk melihat budaya laut,” sambungnya.  

Peresmian Didit Hediprasetyo

Pameran Semesta Arkiv merupakan hasil kolaborasi antara Museum dan Cagar Budaya unit Galeri Nasional Indonesia, Studio Arkiv, dan Galeri Zen1. Event yang dibuka desainer fesyen sekaligus pencinta seni, Didit Hediprasetyo ini digelar dari 22 Februari hingga 11 Mei 2025

Pameran ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk lebih memahami hubungan manusia dengans laut serta bagaimana seni dapat menjadi medium refleksi terhadap pengalaman personal dan budaya.

You Might Also Like

Mengenal Komunitas Penari Penuh Energi Yokai Wotagei

Saiful Amri dan Usaha Kopi Mulyo dari Wonosobo

Ruang Kreatif Moch Alvi, Seniman Visual Berkelas Internasional

Tirto Adhi Soerjo, Pelopor Pers yang Terlupakan

Bone Hacker, Pijat Kretek di Wonosobo dengan Sistem Bayar Seikhlasnya

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Basecamp Gunung Kembang via Lengkong Ditutup Sementara
Next Article Kisah Sang Ibu Menghibur Si Gadis dalam Tarian Nek Pung 
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?