By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Cendrawasih Botak, Burung Surga dari Raja Ampat Papua
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Cendrawasih Botak, Burung Surga dari Raja Ampat Papua
Pariwisata

Cendrawasih Botak, Burung Surga dari Raja Ampat Papua

Achmad Aristyan
Last updated: 24/02/2025 02:31
Achmad Aristyan
Share
Cendrawasih botak. Foto: commons.wikimedia/JJ Harrison
SHARE

Burung cendrawasih telah lama dikenal sebagai burung yang memiliki tampilan visual menawan. Salah satu jenisnya, cendrawasih botak, bahkan dijuluki “burung surga” karena keindahannya.

Burung ini pertama kali dinamai Charles Lucian Bonaparte, keponakan Kaisar Napoleon Bonaparte.

Melansir dari idntimes.com, cendrawasih botak merupakan burung endemik Indonesia yang hanya dapat ditemukan di Pulau Waigeo dan Batanta, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

Burung ini hidup di hutan perbukitan pada ketinggian sekira 300 meter di atas permukaan laut. Namun, karena keindahannya, burung ini kerap diincar pemburu ilegal untuk diperjualbelikan.

Ciri Khas dan Daya Tarik Cendrawasih Botak

Dalam bahasa ilmiah, cendrawasih botak dikenal sebagai Cicinnurus respublica. Burung ini berukuran relatif kecil dengan panjang tubuh sekitar 21 cm. 

Warna bulunya sangat mencolok, terutama pada burung jantan yang memiliki perpaduan warna merah dan hitam, tengkuk berwarna kuning, kaki biru, serta dua ekor melengkung berwarna ungu.

Sementara itu, burung betina memiliki tampilan yang lebih sederhana, didominasi warna cokelat dengan mahkota biru muda di bagian kepalanya. 

Salah satu daya tarik utama dari burung jantan adalah ekornya yang melengkung, yang digunakan sebagai alat untuk menarik perhatian betina. Semakin melengkung ekornya, semakin besar peluangnya untuk menarik pasangan.

Perilaku Unik dalam Menarik Pasangan

Melansir dari animalium.id, cendrawasih botak memiliki perilaku unik saat musim kawin. Burung jantan akan melakukan tarian khusus untuk menarik perhatian betina. 

Sebelum memulai tarian, burung jantan membersihkan area di sekitarnya dari dedaunan. Setelah memastikan tempatnya bersih, burung jantan akan mulai berkicau sebagai tanda memanggil betina.

Ritual kawin ini biasanya terjadi pada pagi dan sore hari selama sekitar 30 menit.

Cendrawasih jantan akan menari dengan gerakan vertikal di ranting pohon kecil sambil memamerkan keindahan bulunya, termasuk bagian dada hijau kebiruan dan ekornya yang melengkung tajam. 

Gerakan tarian ini untuk memperlihatkan setiap sisi tubuhnya agar menarik perhatian betina.

Status Konservasi dan Ancaman Kepunahan

Keberadaan cendrawasih botak mencerminkan kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia. Namun, sayangnya, burung ini saat ini berstatus terancam punah akibat berbagai faktor, seperti kerusakan habitat hutan dan perburuan ilegal. 

Eksploitasi yang tidak bertanggung jawab membuat populasinya semakin berkurang.

Cendrawasih botak termasuk dalam kategori Least Concern bersama dengan beberapa jenis cendrawasih lainnya, seperti cendrawasih merah dan cendrawasih paradigala ekor panjang. 

Meskipun masih tergolong “risiko rendah”, status ini tetap menunjukkan bahwa populasi burung ini  perlu diperhatikan agar tidak semakin menurun.

Sebagai burung yang dilindungi, cendrawasih botak telah dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Upaya pelestarian dan perlindungan habitat sangat diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup burung Cendrawasih botak agar tetap menjadi bagian dari ekosistem yang kaya di Raja Ampat. 

You Might Also Like

Menikmati Keindahan Air Terjun Sambabo, Tertinggi di Sulawesi

Bukit Menumbing, Lokasi Pengasingan Tokoh Nasional Indonesia

Pantai Panjang Bengkulu, Destinasi Wisata Ikonik dan Historis

Indonesia Dinilai Mampu Gelar Event Sekelas Berlin Marathon

5 Bukit Romantis di Indonesia: Destinasi Wisata Bagi Pasangan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Legenda Bhre Pamotan dan Misteri Hilangnya Raja Majapahit
Next Article Wamendagri: Retreat untuk Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?