By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Harmoni Musik dan Tari dalam Pentas Teater Reak Cileunyi
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Harmoni Musik dan Tari dalam Pentas Teater Reak Cileunyi
Warisan Budaya

Harmoni Musik dan Tari dalam Pentas Teater Reak Cileunyi

Anisa Kurniawati
Last updated: 23/01/2025 04:37
Anisa Kurniawati
Share
Seni Reak sudah bergulir nyaris 100 tahun yang menunjukkan tajinya sebagai salah satu kesenian Sunda yang bersejarah. Foto: sumedang.jabarekspres.com
SHARE

Kolaborasi harmoni antara musik, tari, dan teater hadir dalam pentas kesenian Reak, seni tradisional yang berkembang di masyarakat Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

Dalam pertunjukannya, Reak menampilkan alat musik tradisional seperti dogdog, kuda lumping, dan barongan, yang dimainkan untuk mengiringi tarian dan atraksi lainnya.

Disebut kesenian Reak karena saat pertunjukan reak ini berlangsung akan terdengar suara eak-eakan (dalam bahasa Sunda) dari para pemainnya. Reak juga disebut dari Ponorogo karena kata “reak” diadaptasi dari kata “reog”.

Versi lain mengatakan reak berasal dari Bahasa Arab yakni “riyyuq” yang berarti sempurna. Namun pelaku seni reak di kawasan Bandung Timur percaya bahwa kata “Reang” bermakna riweuh atau gaduh karena sorakan. 

Pentas Seni Reak sudah hampir 100 Tahun

Menurut beberapa sumber, kesenian Reak yang diperkenalkan dan dikembangkan Abah Juarta ini, memiliki empat aliran utama, yaitu Juarta, Rahma, Kurdi, dan Enjoh.

Kesenian ini muncul ketika Cileunyi dan Cibiru belum tercipta dan masih ada di  Ujung Berung. 

Di wilayah Cileunyi sendiri, Reak Juarta Putra merupakan grup tertua. Kemudian, muncul grup Maska yang terbentuk pada tahun 1970-1980-an, yang mengikuti aliran dari Aki Rahma, salah satu tokoh penting dalam seni Reak.

Setiap aliran dalam kesenian reak memiliki perbedaan antara satu sama lain. Misalkan untuk aliran Juarta lebih kompleks. Dari segi musik, atraksinya, dan instrumen semuanya ada. 

Pertunjukan Reak dimeriahkan berbagai alat musik dan sepasang kuda lumping. Untuk menambah semarak suasana, digunakan seperangkat alat musik tabuh yang disebut dogdog, yang menjadi andalan sekaligus ciri khas kesenian ini.

Perjalanan seni Reak sudah bergulir nyaris 100 tahun yang menunjukkan tajinya sebagai salah satu kesenian Sunda yang bersejarah. Grup yang dipimpin Juarta hingga kini masih ada dan dikelola dengan generasi keempat. 

Pertunjukan Kesenian Reak

Kesenian Reak menggunakan alat musik sunda seperti dog-dog (seperti kendang), angklung, gamelan, kuda lumping. Dahulu seni Reak mendatangkan “sesepuh” (karuhun) asli yang didatangkan dengan cara membaca ayat-ayat Al-Quran. 

Namun sekarang kesenian Reak sudah berubah. Fungsi kesenian Reak lebih hanya untuk hiburan. Biasanya kesenian ini ditampilkan pada acara khitanan, pernikahan atau acara-acara budaya lainnya. 

Salah satu ciri khas kesenian reak adalah menampilkan barong singa yang ditutupi karung goni. Kemudian ada juga tarian kuda lumping. Kesenian ini juga berkaitan dengan para pemain dan penonton yang kerasukan roh leluhur. 

Kesenian Reak dari Cileunyi merupakan cerminan kekayaan budaya Sunda.

Melalui upaya pelestarian dan adaptasi terhadap perkembangan zaman, kesenian ini diharapkan dapat terus eksis dan menjadi kebanggaan masyarakat Jawa Barat, serta menginspirasi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya leluhur mereka. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Sejarah Gandrung Marsan, Seni Tari Legendaris Banyuwangi

Menggali Makna Sumbu Kosmologis Yogyakarta

Tari Singo Ulung, Kesenian Ikonik Bermakna Dari Bondowoso

Keindahan 5 Bangunan Keraton Bersejarah di Luar Pulau Jawa

Kak Emma Kenalkan Permainan Tradisional Suda Manda

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article SMAN 2 Kebumen Hibahkan 70 Topeng Cepetan ke BP Geopark
Next Article Penutupan Jalur Pendakian Gunung Semeru Diperpanjang
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?