By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Jejak Sejarah Tradisi Balon Udara di Wonosobo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Jejak Sejarah Tradisi Balon Udara di Wonosobo
Tradisi

Jejak Sejarah Tradisi Balon Udara di Wonosobo

Achmad Aristyan
Last updated: 12/04/2025 00:33
Achmad Aristyan
Share
Beragam motif balon udara dalam Festival Mudik Wonosobo 2025. Foto: Aristyan
SHARE

Ketika mendengar tentang balon udara, banyak orang mungkin langsung teringat pada lanskap Cappadocia di Turki.

Namun, siapa sangka, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, juga memiliki sejarah panjang dan unik mengenai tradisi balon udara yang telah berlangsung sejak masa kolonial Belanda.

Belum lama ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo kembali menggelar Festival Balon Udara, sebuah acara tahunan yang menjadi ciri khas daerah ini.

Festival yang berlangsung dari Selasa hingga Minggu (1–6 April 2025) ini diadakan di berbagai titik lokasi di Wonosobo dan menjadi salah satu bagian dari rangkaian Festival Mudik Wonosobo 2025.

Seperti dilansir dalam buku Jejak Tradisi Balon Wonosobo yang diterbitkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo pada tahun 2021, tradisi balon udara di wilayah ini telah ada sejak tahun 1920-an.

Dikisahkan bahwa seorang tokoh bernama Atmojo Goper dari Kecamatan Kretek terinspirasi membuat balon udara.

Baca Juga: Apel dan Halal Bi Halal, Pemkab Wonosobo Dorong ASN Lebih Profesional

Ia mendapatkan ide setelah menyaksikan pendaratan balon yang digunakan untuk pemotretan udara di Alun-alun Wonosobo.

Kejadian itu menandai cikal bakal praktik fotografi udara atau aerial photography di daerah pegunungan itu.

Pada masa awal, balon buatan Atmojo terbuat dari kertas krep, sebuah bahan yang kala itu tergolong mahal dan harus dipesan dari Semarang.

Penerbangan perdananya dilakukan di halaman musala Krakal Tamanan dan langsung menjadi perbincangan hangat warga setempat.

Seiring berjalannya waktu, tradisi ini mengalami perkembangan, baik dalam hal bahan bakar seperti batang padi, kayu bakar, dan batok kelapa maupun dalam bentuk serta material balon yang digunakan.

Tahun 1960-an menjadi era peralihan ke bahan plastik, sementara pada 1990-an balon berbahan kertas minyak mulai populer karena dianggap lebih praktis dan ekonomis.

Tonggak penting dalam sejarah balon udara Wonosobo terjadi pada tahun 2005, ketika Festival Balon Udara Tradisional pertama kali diselenggarakan secara resmi di Alun-alun Wonosobo.

Setahun berselang, festival ini berhasil memborong dua penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), yaitu untuk kategori Balon Udara Tradisional Terbanyak dan Balon Udara Terbesar.

Kini, festival balon udara Wonosobo telah menjadi agenda tahunan yang dinanti masyarakat maupun wisatawan.

Baca Juga: Puncak Festival Mudik Wonosobo 2025, Ribuan Penonton Padati Alun-alun

Pemerintah setempat juga terus berupaya agar tradisi ini dapat berlangsung aman dan sesuai dengan aturan lalu lintas udara.

Karena itu, balon udara yang diterbangkan dalam festival resmi kini selalu ditambatkan, guna menghindari potensi bahaya bagi penerbangan maupun lingkungan.

Festival ini bukan hanya menjadi simbol budaya lokal, tetapi juga penggerak ekonomi kreatif.

Perajin balon udara semakin menjamur di berbagai desa, membawa dampak positif terhadap industri pariwisata dan UMKM di Wonosobo.

Dengan sejarah yang panjang dan inovasi yang terus dilakukan, balon udara Wonosobo telah menjadi atraksi visual yang memesona.

Lebih dari itu, tradisi ini juga merepresentasikan ketekunan dan kreativitas masyarakat dalam melestarikan warisan budaya.

You Might Also Like

Tumpeng Sewu, Tradisi Makan Bersama Suku Osing Banyuwangi

Ondel-Ondel, Boneka Raksasa Ikon Jakarta

Budaya Minum Kopi Aceh Buka Ruang Ekonomi

Geopark Nasional Dieng Resmi Ditetapkan, Jalan Menuju UNESCO Terbuka

Kodim 0707/Wonosobo Siap Dukung Distan Sukseskan Swasembada Pangan

TAGGED:balon udaracappadociafestival balon udarafestival mudikwonosobo

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article kerjasama kebudayaan Indonesia–Turki Perkuat Diplomasi Melalui Kerjasama Kebudayaan
Next Article SD Negeri Selomerto SD Negeri Selomerto, Menjaga Akar Budaya Jawa Melalui Pendidikan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?