By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Kisah Sang Ibu Menghibur Si Gadis dalam Tarian Nek Pung 
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Kisah Sang Ibu Menghibur Si Gadis dalam Tarian Nek Pung 
Warisan Budaya

Kisah Sang Ibu Menghibur Si Gadis dalam Tarian Nek Pung 

Anisa Kurniawati
Last updated: 25/02/2025 02:07
Anisa Kurniawati
Share
Foto: dinasdikbud.tebokap.go.id
SHARE

Tari Nek Pung dari Desa Sungai Keruh Kabupaten Tebo ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia tahun 2019. Tarian ini mengisahkan Seorang ibu yang menghibur anak gadisnya karena percintaannya yang tak berbalas. 

Tebo, salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Jambi memiliki salah satu tari tradisi yang unik yaitu Tari Nek Pung. Tarian ini berfungi sebagai hiburan masyarakat setempat.

Biasanya ditampilkan saat ada acara-acara seperti hajatan pernikahan, sunatan, syukuran, acara adat, ataupun kegiatan lainnya. 

Makna Tari Nek Pung

Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Nama Tari Nek Pung diambil dari kisah tarian tersebut. Tarian ini bercerita mengenai seorang ibu yang bernama Nek Pung yang memiliki seorang gadis bernama Pinang Gading. 

Sang gadis sedang bersedih hati karena percintaannya dengan seorang pemuda tidak berbalas. Karena tidak mungkin bersama pemuda pujaannya, membuat si gadis bersedih berlarut-larut. Kemudian sang Ibu berusaha menghibur dan menasehatinya. 

Tari Nek Pung dalam kehidupan masyarakat di Desa Sungai Keruh memiliki peran yang cukup penting. Selain berfungsi sebagai hiburan, tarian ini juga berfungsi sebagai salah satu bentuk ekspresi komunal warga sekitar. 

Meski hanya bersifat hiburan, tarian ini memiliki nilai dan makna yang mendalam. Isinya mengenai bagaimana seharusnya manusia melihat kehidupan.

Jika didasarkan pada cerita Tari Nek Pung, maka nilai yang diambil yaitu ketika ada persoalan dalam kehidupan, maka hendaknya jangan sampai berlarut-larut.

Kisah Pinang Gading yang bersedih hati hingga berlarut-larut ketika tidak berjodoh dengan lelaki pujaannya dapat diambil nilainya. Dalam hal ini, dimaksudkan untuk menerima apa yang telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa. 

Baca juga: Kisah Satisa dan Lahirnya Tari Kain Kromong Mandiangin Jambi

Pertunjukan Tari Nek Pung

Pertunjukan Tari Nek Pung biasanya ditarikan secara berkelompok. Tarian ini terdiri dari 9 orang penari. Kelompoknya terbagi menjadi 7 orang sebagai dayang-dayang, 1 orang putri dan 1 orang ibu atau Nek Pung. 

Kostum yang digunakan adalah baju kurung, kain sarung, kepala, dengan rambut disanggul. Sedangkan musik iringan terdiri dari gendang, gong, biola, kolintang dan vocal. Dulunya vocal dinyanyikan secara langsung oleh penari. 

Saat ini, kesenian ini masih dilestarikan meski kalah populer dengan tari-tari khas Jambi lain yang lebih terkenal. Tari Nek Pung bukan hanya sebagai tari hiburan saja, namun juga mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang dapat dipetik.

You Might Also Like

Batik Dipuji Dan Diminati Warga Jepang

Mengungkap Asal Usul Nama Indonesia dan Penemunya

Mengenal Eungkot Keumamah Kuliner Bersejarah Kaya Rempah

Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Lestarikan Bahasa Bali

Kesegaran Rasa Rujak Kuah Pindang, Kuliner Unik Khas Bali 

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Arkiv Vilmansa dan Biota Laut, Dari Trauma ke Karya Seni
Next Article Kisah Rudi, Pandai Besi Tradisional Asal Wonosobo
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?