Jenang Saren atau sering juga disebut bubur saren adalah salah satu kuliner tradisional yang terbuat dari tepung ketan dan gula Jawa sebagai bahan utama. Warna hitam dan rasanya yang kaya akan rempah menjadi ciri khas dari kuliner ini.
Makanan ini disebut juga jenang rempah karena penggunaan berbagai jenis rempah dalam proses pembuatannya.
Kuliner ini dikenal di beberapa daerah seperti Solo, Yogyakarta, dan sekitarnya. Sayangnya, keberadaan jenang saren semakin sulit ditemukan.
Bahan utama saren terbuat dari tepung ketan dan gula Jawa.
Warna hitam pekat makanan ini berasal dari penggunaan merang atau batang padi yang dibakar. Kemudian dinamakan “saren,” karena merujuk pada kemiripannya dengan darah yang mengental dalam bahasa Jawa.
Kaya dengan Cita Rasa Rempah
Dalam hal rasa, makanan khas ini menawarkan perpaduan rasa manis, legit, dan gurih.
Manisnya berasal dari gula Jawa, dan rasa legit muncul dari ketan. Sementara gurihnya berasal dari kuah santan. Tak hanya itu, terdapat juga sensasi rasa agak pahit, pedas dan hangat dari jahe sebagai salah satu bahan utamanya.
Rempah-rempah lainnya seperti cengkeh turut memberikan cita rasa khas yang unik dan berbeda dari jenang lainnya. Kandungan rempah seperti jahe dan cengkeh dapat menghangatkan tubuh.
Meskipun memiliki rasa yang unik dan manfaat kesehatan, jenang saren tetap kurang dikenal dibandingkan dengan jenang-jenang lainnya. Sementara itu hanya sedikit orang yang masih mengetahui cara pembuatannya.
Di Yogyakarta, jenang saren yang juga disebut sebagai bubur saren masih dapat dijumpai di beberapa lokasi seperti Njeron Beteng, Pasar Pathuk, serta sesekali di Pasar Kotagede dan Pasar Godean.
Bagaimana Cara membuat Jenang Saren?
Cara membuatnya, siapkan bahan yang terdiri dari tepung ketan, abu merang yang diayak hingga halus, gula jawa, jahe yang dimemarkan, cengkeh, santan dari 1 butir kelapa, pandan, dan garam.
Kemudian campurkan tepung ketan dengan setengah bagian air. Lalu masukkan abu merang dalam sisa air, lalu saring dan buang ampasnya. Didihkan air hasil saringan abu merang bersama gula Jawa, jahe, dan cengkih.
Setelah itu, tuang adonan tepung ketan ke dalam air merang sambil terus diaduk. Setelah matang, masukkan jenang ke dalam wadah yang dialasi daun pisang dan tunggu hingga sedikit mengental.
Masak santan, garam, dan daun pandan hingga mendidih. Lalu masukan jenang saren secukupnya ke mangkuk. Siram dengan kuah santan. Hidangkan jenang saren dalam keadaan hangat.