By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Legenda Kyai Sarageni Dibalik Pembentukan Desa Pekunden
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Cerita Rakyat > Legenda Kyai Sarageni Dibalik Pembentukan Desa Pekunden
Cerita Rakyat

Legenda Kyai Sarageni Dibalik Pembentukan Desa Pekunden

Ridwan
Last updated: 19/10/2024 11:58
Ridwan
Share
2 Min Read
Masyarakat Desa Pakunden, Kebumen, Jawa Tengah yang berprofesi sebagai petani. Foto: kebumenkab.go.id
SHARE

Desa Pekunden, yang terletak di Kecamatan Kutowinangun, Kebumen, Jawa Tengah, memiliki sejarah yang menarik dan penuh legenda menurut cerita para sesepuh setempat. Berdasarkan informasi dari laman resmi kebumenkab.go.id, pada sekitar tahun 1290, wilayah desa ini masih berupa hutan belantara tanpa penghuni.

Legenda menyebutkan bahwa dua tokoh, Samaran dan Kyai Sarageni, yang berasal dari Kerajaan Majapahit, adalah pelopor berdirinya Desa Pekunden. Kedua tokoh ini dikenal memiliki kemampuan luar biasa: Kyai Sarageni mampu “mematikan api” sementara Nyai Beber, yang juga menjadi bagian dari cerita ini, dikenal dengan kemampuan “terbang.”

Saat mereka hendak membagi wilayah tersebut, batas-batasnya masih belum jelas. Mereka pun memutuskan untuk membakar sebagian hutan belantara itu sebagai penanda. Kyai Sarageni mengambil wilayah barat, dan Nyai Beber mengambil wilayah timur. Namun, ketika api mulai berkobar, kekuatan angin yang kuat dan musim kemarau menyebabkan kebakaran hebat yang berlangsung beberapa hari. Kyai Sarageni akhirnya memadamkan api di wilayah barat karena hampir mencapai daerah yang sudah ada penghuninya, yang kemudian dikenal sebagai Pedukuhan Ropoh atau Popoh, yang berarti “memadamkan api.”

Setelah kebakaran tersebut, kedua tokoh sepakat untuk membagi wilayah. Wilayah timur dinamakan Kalisetra, sementara wilayah barat diberi nama Pekunden. Pada mulanya, kedua wilayah ini berdiri sendiri dengan penguasa yang berbeda, tetapi seiring berjalannya waktu, semakin banyak penduduk yang datang dan menetap di wilayah-wilayah tersebut.

Pada masa penjajahan Belanda, penduduk Pekunden dan Kalisetra sepakat untuk menyatukan kedua wilayah mereka menjadi satu desa demi menghadapi tekanan penjajah. Nama “Pekunden” dipilih setelah dilakukan undian, dan lurah pertama yang terpilih berasal dari Pekunden. Kyai Sarageni dan Nyai Beber akhirnya meninggal dan dimakamkan di wilayah masing-masing. Hingga saat ini, makam keduanya masih diziarahi dan dijaga oleh penduduk setempat.

Pembagian wilayah di desa tersebut tetap mengacu pada sejarah awal, di mana RW I adalah wilayah Pedukuhan Pekunden, dan RW II adalah wilayah Pedukuhan Kalisetra. (Achmad Aristyan – Sumber: kebumenkab.go.id)

You Might Also Like

Batu Sakti Plintheng Semar Ikon Kondang Wonogiri

Kisah Bertabur Makna Si Leungli dan Si Bungsu

Kisah Putri Hijau, Keindahan dan Keajaiban dari Labuhan Deli

Legenda Cinta Telaga Biru yang Mengubah Takdir Desa Mamuya

Legenda Manik Angkeran dan Asal Mula Terjadinya Selat Bali

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Kereta Cepat Whoosh berada di stasiun bersiap mengangkut penumpang. Kereta Cepat Whoosh Telah Layani 5,8 Juta Penumpang
Next Article Sejarah di Balik Patung Ikonik Hiu dan Buaya di Surabaya
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?