Budaya menanam telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Aktivitas ini bukan hanya menciptakan lingkungan yang hijau dan asri, tetapi juga mencerminkan kecintaan terhadap alam serta kesadaran menjaga keseimbangan hidup.
Di tengah berkembangnya zaman, kebiasaan positif ini terus diwariskan, salah satunya melalui usaha tanaman hias yang dijalankan turun-temurun oleh keluarga Turyati di Wonosobo.
Toko tanaman hias Melati Asri, yang berlokasi di Jl. Pasukan Ronggolawe No.26, Wonosobo Timur, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, menjadi saksi hidup dari perjalanan panjang usaha keluarga dalam merawat dan menjual berbagai jenis tanaman hias.
Dikelola oleh Turyati, generasi kedua, toko ini telah berdiri sejak era 1980-an dan masih eksis hingga kini.
“Orang tua saya memulai usaha ini sejak tahun 80-an. Sekarang saya yang meneruskan. Alhamdulillah, toko ini masih terus berjalan dan berkembang,” ungkap Turyati saat ditemui di tokonya (8/4/2025).
Ia menjelaskan bahwa harga tanaman di Melati Asri sangat bervariasi, mulai dari yang paling terjangkau hingga bernilai puluhan juta rupiah.
“Harganya mulai dari Rp5.000 sampai Rp25 juta, tergantung jenis dan ukurannya. Misalnya tanaman Pule, itu bisa mahal karena ukurannya besar dan biasanya dipakai untuk taman luas,” terangnya.
Baca Juga: Dolar AS Menguat, Bank Indonesia Ambil Langkah Antisipatif
Toko ini menyediakan berbagai jenis tanaman, seperti palem, calathea, aneka cemara, dan tanaman taman lainnya.
Selain itu, tersedia juga berbagai jenis bunga-bungaan seperti bougenville, mawar, kembang sepatu, dan melati, yang cocok digunakan untuk mempercantik halaman rumah.
Tanaman-tanaman peneduh seperti tabebuya dan pucuk merah juga menjadi favorit bagi pelanggan yang ingin menciptakan nuansa rindang di lingkungan sekitarnya.
Menurut Turyati, jenis-jenis tanaman tersebut banyak digunakan untuk menghias taman-taman di kawasan wisata, termasuk Wonosobo dan Dataran Tinggi Dieng.
Saat ditanya soal tren tanaman hias saat ini, Turyati menjawab bahwa situasinya cukup stabil.
Tidak ada tanaman yang sedang booming seperti saat tren “Gelombang Cinta” beberapa waktu lalu.
Namun, ia mengakui bahwa penjualan sempat meningkat menjelang Lebaran.
“Waktu Ramadan dan Idulfitri kemarin, penjualan lumayan naik karena banyak yang menghias rumah,” ujarnya.

Turyati juga mengungkapkan bahwa dalam sebulan, rata-rata omset toko Melati Asri bisa mencapai Rp1.500.000.
“Meskipun tidak selalu sama tiap bulan, rata-rata bisa segitu,” ucapnya.
Turyati berharap usaha yang ia kelola ini bisa terus berjalan lancar dan membawa manfaat bagi banyak orang.
“Terima kasih. Semoga Melati Asri tetap diberi kelancaran,” tutupnya dengan senyum hangat.
Baca Juga: Balon Bugel dan Semangat Lestari Budaya di Festival Mudik 2025
Di sisi lain, Ardi, seorang pembeli asal Kasiran, Wonosobo, mengaku senang berkunjung ke toko ini.
Ia datang untuk mencari tanaman hias guna memperindah halaman rumah.
“Di sini saya beli tanaman untuk mengisi halaman rumah saja. Kebetulan memang suka menanam,” katanya.
Ardi menilai bahwa Melati Asri merupakan pilihan tepat karena koleksi tanamannya lengkap dan lokasinya mudah dijangkau.
“Di sini pilihannya lebih lengkap, dan tempatnya juga lebih terjangkau,” ujarnya.
Terkait harga, ia mengatakan, “Harganya ya relatif, tapi bisa ditawar,” imbuhnya sambil tersenyum.
Keberadaan toko tanaman seperti Melati Asri tidak hanya mempercantik lingkungan, tetapi juga memperkuat tradisi menanam yang sudah menjadi jati diri masyarakat.
Dengan semangat yang diwariskan dari generasi ke generasi, usaha ini diharapkan tetap tumbuh subur, sebagaimana tanaman-tanaman yang dijual di dalamnya.