Helvy Tiana Rosa, seorang sastrawan dan penulis produktif, telah lama mengabdikan hidupnya pada dunia menulis. Menurutnya, menulis bukan hanya sekadar pekerjaan, tetapi juga sebuah kegiatan mulia, di mana melalui kata-kata, ia menanamkan berlian di hati pembacanya.
Bagi Helvy, menulis adalah jalan yang sudah dipilih sejak kecil, jalan sunyi penuh dengan permenungan dan refleksi kehidupan. Dari kesunyian itulah ia menemukan esensi manusia, yang dituangkan dalam karya-karyanya yang tidak hanya menceritakan, tetapi juga membangun moralitas.
Penulis Serba Bisa
Dilansir dari indonesiakaya.com, Helvy Tiana Rosa yang lahir 2 April 1970, dikenal sebagai seorang sastrawan serba bisa. Dia telah menghasilkan berbagai karya sastra, mulai dari cerpen, novel, puisi, hingga naskah drama.
Salah satu karyanya adalah kumpulan puisi “Mata Ketiga Cinta”, sementara novel “Ketika Mas Gagah Pergi” telah diadaptasi menjadi film layar lebar. Karya-karya Helvy, baik yang ditujukan untuk dewasa maupun anak-anak, selalu lahir dari perenungan panjang.
Namun, beberapa karya juga datang begitu saja, seperti halnya “Pangeranku”, sebuah buku yang ia dedikasikan untuk anak-anak. Helvy mengakui bahwa menulis cerita anak ternyata lebih sulit dibandingkan dengan karya sastra dewasa.
Helvy merasa bahwa menulis cerita anak adalah panggilan mulia, dan ia sering mengutip pendapat Putu Wijaya, yang menyebut penulis cerita anak sebagai “pahlawan untuk Indonesia”. Selain itu, banyak karya Helvy yang berfokus pada isu perempuan, salah satunya adalah “Tanah Perempuan”, yang menceritakan kebangkitan perempuan Aceh setelah tsunami.
Helvy berpendapat bahwa masih banyak perempuan Indonesia yang terpuruk dalam kemiskinan, kekerasan rumah tangga, hingga buruh migran, dan ia merasa bertanggung jawab untuk mengangkat kisah-kisah mereka dalam karyanya.
Baca juga: Seno Gumira Ajidarma, Sastrawan Dengan Banyak Julukan
Peduli Lingkungan
Cita-cita Helvy menjadi seorang penulis tumbuh sejak kecil. Di masa kuliah, ia mendirikan Forum Lingkar Pena (FLP), organisasi yang bertujuan untuk membantu anak muda belajar menulis.
FLP bukan sekadar organisasi penulis, tetapi wadah bagi siapa saja yang ingin berbagi dan belajar menulis, tanpa memandang latar belakang atau profesi. Para anggota FLP berasal dari berbagai profesi, mulai dari tukang becak, petani, hingga ibu rumah tangga.
Dengan adanya FLP, Helvy berharap para penulis pemula dapat belajar dari yang sudah berpengalaman dan saling menyemangati untuk terus berkarya. Helvy merasa bahwa peradaban suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa banyak orang yang membaca dan menulis.
Oleh karena itu, ia merasa bahwa seorang penulis tidak boleh hanya sibuk dengan karyanya sendiri, tetapi harus peduli terhadap lingkungan sekitar. Itulah yang mendorongnya untuk terus mengajak orang lain untuk gemar membaca dan menulis, serta berbagi pengetahuan melalui FLP.
Sastrawan Akademisi
Selain menulis, Helvy juga berperan dalam dunia pendidikan. Saat ini, ia mengajar di jurusan bahasa dan sastra Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Sebagai seorang akademisi, ia melihat pentingnya memperkenalkan sastra sejak dini. Helvy percaya bahwa sastra bukan hanya khayalan, tetapi merupakan refleksi dari kehidupan manusia.
Ia juga mengajak para guru dan dosen untuk mencintai sastra, agar mereka bisa mengajarkan mata pelajaran sastra dengan cara yang menyenangkan dan menarik bagi siswa.\
Baca juga: Jejak Karya Sastrawan dan Pujangga Acep Zamzam Noor
Helvy dan Penghargaan
Segudang penghargaan telah diterima Helvy atas kontribusinya dalam dunia sastra dan pendidikan. Namun, bagi Helvy, penghargaan bukanlah tujuan utama.
Ia melihat setiap penghargaan sebagai amanah untuk terus melahirkan karya-karya baru yang bisa memberikan manfaat bagi banyak orang. Bagi Helvy, menulis adalah kegiatan yang tidak ada habisnya, karena melalui tulisan, ia dapat menanamkan berlian di hati pembacanya.
Helvy Tiana Rosa adalah sosok yang tak hanya dikenal sebagai penulis produktif, tetapi juga seorang akademisi yang peduli terhadap perkembangan sastra di Indonesia. Melalui karya-karyanya, FLP, dan pengajaran yang ia berikan, Helvy telah banyak menginspirasi generasi muda untuk mencintai sastra, menulis, dan berbagi cerita yang bermakna.
Di tahun 2020, Helvy Tiana Ros meraih gelar Doktor di bidang Pendidikan Bahasa, dari Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dengan predikat sangat memuaskan. Disertasinya berjudul Proses Kreatif Menulis Cerpen Perempuan Pekerja Rumah Tangga. (Diolah dari berbagai sumber)