By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Menelusuri Pasar Seni Kumbasari di Kota Denpasar
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Menelusuri Pasar Seni Kumbasari di Kota Denpasar
Pariwisata

Menelusuri Pasar Seni Kumbasari di Kota Denpasar

Anisa Kurniawati
Last updated: 27/10/2024 23:54
Anisa Kurniawati
Share
3 Min Read
Foto: denpasar tourism
SHARE

Pasar Seni Kumbasari, berada di pusat Kota Denpasar, Bali, dikenal menjual berbagai produk seni dan kerajinan tangan. Pasar ini adalah destinasi menarik untuk berburu oleh-oleh, pengunjung bisa menemukan beragam barang seni yang unik dan berkualitas. 

Bali memiliki banyak potensi wisata yang pantas dikunjungi oleh wisatawan. Mulai dari wisata alam, edukasi, sejarah, budaya, kuliner, hingga tempat. Salah satu tempat yang banyak dikunjungi oleh wisatawan di Bali adalah pasar seni Kumbasari. 

Berlokasi di tengah-tengah pusat keramaian Kota Denpasar tepatnya di Jalan Gajah Mada, pasar ini menjual aneka macam barang kerajinan, seni dan barang oleh-oleh khas Bali. Berdiri di atas lahan 6.230 M2, dengan desain ornamen-ornamen khas Bali, membuat tempat ini tampak cantik di tengah kota. 

Menurut sejarah, Pasar Kumbasari dibangun pada tahun 1977, dulunya bernama Pasar Periuk atau Peken Payuk. Dulunya di lantai 4, pasar ini adalah bioskop yang kemudian tutup karena gulung tikar. Sekarang tempat tersebut menjadi ruang ritel. 

Baca Juga: Ngerebeg, Tradisi Sakral Desa Tegallang Gianyar Bali

Pasar ini pernah mengalami kebakaran pada tahun 2000, kemudian dilakukan renovasi dan pada tahun 2001 dibuka kembali.  Pasar Kumbasari menjadi sebuah pilihan tempat berbelanja ideal bagi warga lokal maupun wisatawan. Hal ini dikarenakan buka selama 24 jam, juga menjual berbagai kebutuhan pokok, oleh-oleh, kerajinan, hingga barang seni.

Bangunan pasar sendiri terdiri dari 4 lantai. Pada lantai dasar menyediakan berbagai jenis sembako yang dibuka mulai dini hari sampai pagi hari. Pada lantai 2 khusus menjual beraneka macam jenis pakaian, seperti pakaian adat Bali seperti udeng, kain dan destar, serta beraneka jenis tenun hasil kerajian Bali.

Baca Juga: Pusat Wellness di Bali, Dorong Pariwisata Kesehatan

Di lantai 3, menjual beraneka macam jenis lukisan, patung, ornamen Bali seperti ukiran, sepatu, sandal, sampai tas wanita. Pada lantai 4, berbagai jenis kerajinan, pernak-pernik dan kerajinan yang terbuat dari bahan kerang, kertas dan beberapa juga hasil kerajinan luar Bali. 

Tempat ini sering menjadi tujuan para wisatawan karena menawarkan beragam barang dengan harga yang terjangkau. Fasilitas yang disediakan juga cukup lengkap, mulai dari toilet yang bersih, area parkir yang luas, dan tempat istirahat yang nyaman. Di sini pengunjung dan pedagang juga terbiasa dengan proses tawar menawar yang ramah dan menyenangkan. 

Pasar Seni Kumbasari bukan hanyalah sekadar tempat berbelanja saja, namun pengunjung juga bisa merasakan kekayaan budaya Bali, hingga wahana untuk memahami lebih dalam mengenai budaya dan tradisi Bali. Pengunjung juga dapat merasakan bagaimana seni telah menjadi bagian hidup mereka. (Berbagai sumber)

You Might Also Like

Taman Nasional Gunung Rinjani Terapkan Pembayaran Nontunai

Menembus Hutan dan Kabut, Menemukan Pesona Curug Lawe

Mengenal Arsitek Monas Pilihan Langsung Presiden Soekarno

Akses Wisata ke Nepal van Java di Magelang Kini Lebih Nyaman

Melihat Dahsyatnya Tsunami Aceh Melalui Monumen PLTD Apung

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Suku Moi Papua Menjaga Alam Menjaga Alam Buka Egek, Tradisi Suku Moi Papua dalam Menjaga Alam
Next Article Meutya Hafid, Mantan Jurnalis TV Jadi Menkomdigi
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

SEA Museum Collaboration
SEA Museum Collaboration: Museum Jadi Pilar Infrastruktur Kebudayaan Nasional
Berita 23/05/2025
TMMD Sengkuyung Kodim Wonosobo Gaungkan Wajar 12 Tahun
Berita 23/05/2025
SDN 2 Ngadikusuman Wonosobo Tampilkan Gelar Karya P5
Berita 23/05/2025
Menanamkan Budaya dan Akhlak Sejak Dini di MI Ma’arif Karangsambung
Profil 23/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?