By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mengenal Musik Saronen, Kesenian dengan Sembilan Instrumen
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Mengenal Musik Saronen, Kesenian dengan Sembilan Instrumen
Warisan Budaya

Mengenal Musik Saronen, Kesenian dengan Sembilan Instrumen

Anisa Kurniawati
Last updated: 06/12/2024 01:16
Anisa Kurniawati
Share
Foto: balaibahasajatim.kemdikbud.go.id
SHARE

Madura dikenal memiliki banyak keunikan budaya dan adat istiadat yang khasnya dan salah satunya seperti seni musik Saronen. Orkes Saronen biasanya ditampilkan untuk penyambutan tamu penting, pengantar musik karapan sapi, hingga resepsi pernikahan.

Di Pulau Jawa, Seni Sareonen, umumnya dapat di temukan di wilayah tapal kuda untuk mengiringi berbagai kesenian seperti jaran kecak, macanan kaduk serta tari-tarian adat Madura.

Dikutip dari Wikipedia, Saronen sejatinya adalah sebuah alat musik tiup yang berasal dari Timur Tengah. Alat musik itu di daerah asalnya dikenal dengan beraneka ragam nama, yaitu surnai, sirnai, sarune, shahnai. Namun di Madura alat ini sudah  dimodifikasi bunyinya.

Harmonisasi yang dinamis, rancak, dan bertema keriangan dari bunyi yang dihasilkannya memang dipadukan dengan karakteristik dan identitas masyarakat Madura yang tegas, polos, dan sangat terbuka mengilhami penciptanya.

Baca juga: Wisata Pulau Gili Iyang, Surganya Oksigen Di Madura

Media Dakwah

Musik Saronen pertama kali diciptakan Kiai Hatib Sendang. Dia berasal dari desa Sendang, kecamatan Pragaan dan pendiri pondok pesantren pertama di Madura. Usia musik Saronen sendiri sudah lebih dari 500 tahun lamanya.

Instrumen Saronen sendiri berjumlah  sembilan, dengan filosofi dari sembilan suku kata dari kalimat Bis Mil La Hir Roh Ma Nir Ro Him. Sembilan instrumen musik itu terdiri dari saronen, gong besar, kempul, kenong besar, kenong tengahan, kenong kecil, korca, gendang besar, dan gendang kecil. Alat musik Saronen biasanya dipakai sebagai pembuka komposisi dengan permainan solo. Baru setelah itu diikuti oleh pukulan alat musik lainnya sehingga menghasilkan keselarasan irama.

Berdasarkan catatan sejarah, nama Saronen diambil dari nama hari senin (Sennenan). Hal ini dikarenakan awalnya Saronen selalu dimainkan pada hari Senin. Seni musik ini diiringi dua orang pelawak yang menari sesuai dengan irama musik. 

Pada mulanya, Kiai Hatib Sendang menggunakan Saronen sebagai media berdakwah. Mereka  menghibur pengunjung pasar disertai pelawak yang menari. Saat pertunjukan, mereka melantunkan pantun islami untuk mengajak masyarakat melakukan Syariat Islam secara benar. 

Seiring perkembangannya, di Madura, orkes saronen ditampilkan pada waktu karapan sapi, untuk upacara ritual di makam keramat, pesta perkawinan, tarian topeng dan lainnya. Salah satu ciri khas dari seni musik ini adalah alat tiup berbentuk kerucut, terbuat dari kayu jati dengan enam lobang berderet di depan dan satu lubang di belakang. 

Baca juga:Gili Labak, Destinasi Pulau Eksotis di Sumenep Madura

Pertunjukan Saronen

Pertunjukan Saronen diawali dengan tempo lamban, kemudian medium, lalu semakin cepat, atau sebaliknya. Saronen dapat dimainkan sesuai dengan jenis irama yang diinginkan. Misalkan seperti irama mars yang jika di Madura disebut irama sarka’. 

Irama ini biasanya dimainkan dalam suasana riang dengan musik yang cepat. Misalkan pada pertunjukan karapan sapi atau pada saat mengiringi pengantin. Irama itu memberikan dorongan semangat dan menciptakan suasana hangat serta gembira. 

Ada juga irama lorongan atau irama sedang, biasanya memainkan lagu-lagu yang berasal dari berbagai lagu gending karawitan. Irama ini biasanya dimainkan pada saat dalam perjalanan menuju suatu lokasi. Adapun lagu-lagu yang dimainkan, seperti gending Nong-Nong, Manyar Sebuh, Lan-jalan ataupun Bronto Sewu.

Hingga saat ini di Sumenep Madura, Saronen masih sering dimainkan dalam acara-acara besar. Misalkan seperti dalam penyambutan tamu. Tujuannya bahwa sebagai tuan rumah ingin menunjukkan rasa hormat kepada tamu. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

9 Sajian Kuliner Bantul dengan Cita Rasa Otentik dan Klasik

Istana Djoen Eng, Bangunan Peninggalan Raja Gula Salatiga

Pakaian Adat Sangkurat Kebanggaan Suku Dayak Ngaju

Mendengar Keroncong: Musik Tradisional Indonesia yang Lestari

Membaca Sejarah Salatiga Dari Prasasti Plumpungan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Teh Putih Gambung, Potensi Baru Ikon Teh Indonesia
Next Article Tradisi Bekayat Cara Membaca Hikayat Masyarakat Suku Sasak
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?