By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mengungkap Kisah Cinta di Balik Istana Peraduan Kesultanan Siak
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Mengungkap Kisah Cinta di Balik Istana Peraduan Kesultanan Siak
Warisan Budaya

Mengungkap Kisah Cinta di Balik Istana Peraduan Kesultanan Siak

Anisa Kurniawati
Last updated: 13/01/2025 07:01
Anisa Kurniawati
Share
Istana Peraduan menjadi salah satu tempat wisata sejarah yang wajib dikunjungi di Siak. Foto: infopublik.id
SHARE

Istana Latifah atau dikenal sebagai Istana Peraduan, terletak di Siak, tepat di samping Istana Siak. Dibangun sebagai mahar pernikahan, istana ini menjadi simbol cinta Sultan kepada permaisurinya.

Bangunan yang berada di Jalan Sultan Syarif Kasim, Kampung Dalam, Kabupaten Siak, Riau, ini sempat berfungsi sebagai tempat peristirahatan bagi Sultan Siak.

Selain itu juga menjadi tempat tinggal Sultan terakhir setelah tidak lagi memegang tahta. Istana ini digunakan oleh Sultan Siak ke XI dan XII.

Bangunan istana ini memiliki gaya arsitektur Kolonial Belanda yang unik dengan lambang Kerajaan Siak yang terletak di bagian depannya.

Atap istana berbentuk limas, yang membuatnya juga dikenal dengan sebutan Istana Limas. Dibangun pada tahun 1915, Istana Latifah selesai pada 1916. 

Istana ini bernilai sejarah penting karena merupakan bukti otentik Kerajaan Siak, selain Istana Siak. Bangunan ini adalah cagar budaya dan ornamen peradaban Melayu yang harus dilestarikan. 

Sejarah dan Fungsi Istana Latifah

Istana ini dinamakan Istana Latifah untuk menghormati Tengku Syarifah Latifah, istri Sultan Syarif Kasim II. Dibangun sebagai mas kawin pernikahan mereka, istana ini menjadi simbol cinta Sultan kepada permaisurinya. 

Selain berfungsi sebagai tempat tinggal dan peristirahatan, Sultan juga sering menggunakan istana ini untuk menyambut tamu-tamu penting. Istana Latifah sempat tidak terawat sebelum tahun 2017.

Bangunan ini sempat dijadikan tempat berjualan pernak-pernik pihak yang mengaku keluarga Sultan.

Namun, setelah keputusan Mahkamah Agung pada tahun 2015 yang menetapkan istana sebagai aset Pemkab Siak, pihak itu akhirnya mengosongkan istana pada tahun 2018.

Arsitektur dan Pemugaran Istana Latifah

Istana Peraduan atau Istana Latifah terdiri dari enam ruangan utama. Ruangan ini termasuk ruang keluarga, ruang tamu, kamar tidur utama, ruang makan keluarga, dan bangunan terpisah untuk dapur serta kamar mandi luar. 

Gaya arsitekturnya tetap mempertahankan bentuk kolonial Belanda dengan lambang Kerajaan Siak di bagian depannya. Pemugaran istana dilakukan dengan presisi untuk mempertahankan keasliannya.

Prosesnya melibatkan tim cagar budaya yang meneliti setiap detail bahan, bentuk, dan ukuran. Temuan menarik selama pemugaran termasuk perubahan bentuk tiang dari persegi menjadi bulat dan penemuan teras belakang.

Kini, Istana Latifah menjadi salah satu tempat wisata sejarah yang wajib dikunjungi di Siak. Wisatawan dapat menikmati keindahan arsitektur dan koleksi Kesultanan Siak lainnya.

Lokasinya berada di Jl. Sultan Syarif Kasim, Kp. Dalam, Kec. Siak, Kabupaten Siak, Riau. Istana Latifah beroperasi setiap hari, mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Ginggung Madura, Alat Musik Tiup Yang Nyaris Redup

Congklak, Permainan Tradisional yang Penuh Filosofi

Museum Tsunami Banda Aceh Destinasi Wisata dan Mitigasi

Menguak Makna Strategis Pos Berburu Panggung Krapyak

Melihat Kejayaan Cirebon di Gedung Pusaka Keraton Kanoman

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Menggali Tradisi Ghatib Beghanyut yang Sempat Terlupakan
Next Article Istana Kuning: Ikon Budaya Kalimantan Tengah yang Memikat
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?