Istana Latifah atau dikenal sebagai Istana Peraduan, terletak di Siak, tepat di samping Istana Siak. Dibangun sebagai mahar pernikahan, istana ini menjadi simbol cinta Sultan kepada permaisurinya.
Bangunan yang berada di Jalan Sultan Syarif Kasim, Kampung Dalam, Kabupaten Siak, Riau, ini sempat berfungsi sebagai tempat peristirahatan bagi Sultan Siak.
Selain itu juga menjadi tempat tinggal Sultan terakhir setelah tidak lagi memegang tahta. Istana ini digunakan oleh Sultan Siak ke XI dan XII.
Bangunan istana ini memiliki gaya arsitektur Kolonial Belanda yang unik dengan lambang Kerajaan Siak yang terletak di bagian depannya.
Atap istana berbentuk limas, yang membuatnya juga dikenal dengan sebutan Istana Limas. Dibangun pada tahun 1915, Istana Latifah selesai pada 1916.
Istana ini bernilai sejarah penting karena merupakan bukti otentik Kerajaan Siak, selain Istana Siak. Bangunan ini adalah cagar budaya dan ornamen peradaban Melayu yang harus dilestarikan.
Sejarah dan Fungsi Istana Latifah
Istana ini dinamakan Istana Latifah untuk menghormati Tengku Syarifah Latifah, istri Sultan Syarif Kasim II. Dibangun sebagai mas kawin pernikahan mereka, istana ini menjadi simbol cinta Sultan kepada permaisurinya.
Selain berfungsi sebagai tempat tinggal dan peristirahatan, Sultan juga sering menggunakan istana ini untuk menyambut tamu-tamu penting. Istana Latifah sempat tidak terawat sebelum tahun 2017.
Bangunan ini sempat dijadikan tempat berjualan pernak-pernik pihak yang mengaku keluarga Sultan.
Namun, setelah keputusan Mahkamah Agung pada tahun 2015 yang menetapkan istana sebagai aset Pemkab Siak, pihak itu akhirnya mengosongkan istana pada tahun 2018.
Arsitektur dan Pemugaran Istana Latifah
Istana Peraduan atau Istana Latifah terdiri dari enam ruangan utama. Ruangan ini termasuk ruang keluarga, ruang tamu, kamar tidur utama, ruang makan keluarga, dan bangunan terpisah untuk dapur serta kamar mandi luar.
Gaya arsitekturnya tetap mempertahankan bentuk kolonial Belanda dengan lambang Kerajaan Siak di bagian depannya. Pemugaran istana dilakukan dengan presisi untuk mempertahankan keasliannya.
Prosesnya melibatkan tim cagar budaya yang meneliti setiap detail bahan, bentuk, dan ukuran. Temuan menarik selama pemugaran termasuk perubahan bentuk tiang dari persegi menjadi bulat dan penemuan teras belakang.
Kini, Istana Latifah menjadi salah satu tempat wisata sejarah yang wajib dikunjungi di Siak. Wisatawan dapat menikmati keindahan arsitektur dan koleksi Kesultanan Siak lainnya.
Lokasinya berada di Jl. Sultan Syarif Kasim, Kp. Dalam, Kec. Siak, Kabupaten Siak, Riau. Istana Latifah beroperasi setiap hari, mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. (Dari berbagai sumber)