By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Menyusuri Sungai Maron, Amazon Di Pacitan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Menyusuri Sungai Maron, Amazon Di Pacitan
Pariwisata

Menyusuri Sungai Maron, Amazon Di Pacitan

Ridwan
Last updated: 03/10/2024 15:20
Ridwan
Share
6 Min Read
Ilustrasi sungai Maron di Pacitan, Jawa Timur (Foto: Ist}
SHARE

Beberapa pengusaha kegiatan luar ruang (outdoor) membuka usaha berkemah (camping ground) dengan lokasi tepat di tepian Sungai Maron yang mengarah ke hilir.

Indonesia memiliki banyak aliran sungai. Menurut data Direktorat Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan tahun 2023, jumlah sungai di Indonesia mencapai 2.397 aliran dengan panjang keseluruhan 84.678 kilometer (km). Satu di antara aliran itu ada di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, tepatnya adalah Sungai Maron yang mengalir di kawasan Desa Dersono, Kecamatan Pringkuku.

Sungai Maron lokasinya sekitar 40 km arah barat pusat kota Pacitan atau sekitar 1 jam 10 menit berkendara menyusuri Tumpak Rinjing hingga Dadapan Watukurung yang berkontur menanjak dan menurun dengan sejumlah kelokan tajam. Salah satu produk andalan dari aliran sejauh 4,5 km ini adalah wisata susur sungai dan begitu diminati oleh pengunjung dan beroperasi sejak pukul 7.00 hingga 17.00 WIB. Bukan tanpa alasan apabila kegiatan itu menjadi favorit pengunjung lantaran vegetasi alam di sekitar Sungai Maron masih terjaga.

Masih banyak pepohonan lebat dan tebing-tebing batu karst dan batu kapur menjulang angkuh seperti berbaris menyambut wisatawan selama melakukan perjalanan susur sungai. Sepintas, pemandangan ini mirip dengan perjalanan susur sungai di pedalaman Kalimantan misalnya Sungai Sekonyer di kawasan Taman Nasional Tanjung Puting, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Tak sedikit pula yang menyamakan keindahan alam dan ketenangan aliran Sungai Maron seolah sedang berada di Amazon, sungai terpanjang di dunia yang melintasi Brasil, Kolombia, dan Peru di Amerika Selatan. Menariknya, aliran air Sungai Maron di musim kemarau akan berwarna hijau sedikit kebiruan dan debitnya tidak terlalu tinggi. Semua akan berubah total menjadi cokelat keruh saat musim hujan.

Menurut buku Sarana Air Bersih Maron, air hijau kebiruan Sungai Maron berasal dari mata air yang muncul dari celah bukit dan mengalir membentuk sungai kecil. Oh iya, sebelum mengikuti rangkaian kegiatan susur sungai, pastikan pakaian yang dikenakan mudah menyerap keringat, gunakan kacamata hitam dan penutup kepala untuk menghindari teriknya panas. Disarankan pula agar membawa tabir surya serta membawa pakaian ganti jika tertarik berenang di kejernihan air Sungai Maron.

Setiap pengunjung wajib membayar tiket masuk sebesar Rp5.000. Agar bisa menikmati keindahan pemandangan di sepanjang perjalanan dengan wisata susur sungai, setiap pengunjung dapat menyewa perahu khusus warna biru yang telah disiapkan pengelola yaitu anak-anak muda Karang Taruna Desa Dersono yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sungai Maron.

Harga sewanya sebesar Rp100.000. Satu perahu berkapasitas 4 orang tidak termasuk juru mudi dan setiap orang wajib mengenakan rompi keselamatan (lifevest) warna oranye atau biru. Setiap pengunjung harus mengantri untuk menaiki perahu yang disandarkan pada sebuah dermaga kecil berkanopi yang dilengkapi belasan anak tangga. Perahu yang dilengkapi mesin ini biasa dipakai nelayan untuk mencari ikan.

Namun, khusus untuk kebutuhan susur sungai, cadik atau kayu penyeimbang yang ada di sisi kiri dan kanan perahu sudah tidak dipakai lagi. Waktu terbaik untuk mengikuti wisata susur sungai adalah di pagi hari ketika matahari belum terik benar. Lamanya kegiatan susur sungai sekitar 45 menit untuk menaklukkan jarak 4,5 km tadi. Perjalanan pergi dan pulang berakhir pada titik yang sama, yaitu Desa Dersono

Sepanjang perjalanan susur sungai yang memiliki  kedalaman rata-rata 20 meter itu, ada aneka pepohonan termasuk mangrove yang dapat disaksikan dengan batang serta daun menjulur bebas ke tepian sungai. Semakin ke hilir yaitu Pantai Ngiriboyo yang menghadap Samudra Hindia, kita akan lebih mudah menjumpai ribuan pohon kelapa dengan daun-daun panjang yang melambai tertiup angin seolah menyambut kedatangan peserta susur sungai.

Bisa Berenang

Tak hanya susur sungai, pada titik-titik tertentu pengunjung dapat berfoto sambil duduk di batang-batang pohon besar yang membengkok dan menjulur ke aliran sungai. Atau berfoto dengan properti ayunan yang diikatkan pada batang pohon jambu yang menjorok ke sungai. Pada titik ini, pengunjung dapat berenang karena airnya dangkal, tak lebih dari 2 meter kedalamannya, dan tentu saja jernih. Bagi yang tak bisa berenang, tetap aman karena dapat mengandalkan pelampung yang digunakan untuk mengambang.

Salah satu lokasi terbaik dari Sungai Maron adalah Teleng Sirah yang sedikit menjorok ke luar dari aliran sungai utama. Teleng Sirah dikelilingi oleh hutan desa yang asri dan pada salah satu sudutnya terdapat tebing batu karst yang membentuk dinding gua kecil. Air di sini warnanya biru jernih meski tidak disarankan oleh pemandu yang merangkap juru mudi lantaran kedalamannya mencapai 30 meter dan memiliki arus bawah yang cukup kuat. Tempat ini menjadi rumah bagi hewan biawak.

Makin mendekati tepian pantai, sungai makin melebar dan kita dapat melihat dengan bebas laut bebas yang berombak besar. Beberapa pengusaha kegiatan luar ruang (outdoor) membuka usaha berkemah (camping ground) dengan lokasi tepat di tepian Sungai Maron yang mengarah ke hilir. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan sendiri telah menjadikan Sungai Maron sebagai destinasi wisata andalan sejak 2021. Sejatinya, aliran bersih ini telah dimanfaatkan sebagai lokasi wisata oleh masyarakat sekitar mulai 2012 meski pengelolaannya dilakukan secara sederhana.

Pemkab Pacitan juga telah membangun sejumlah fasilitas penunjang di sekitar seperti lahan parkir, toilet, dermaga, musala, dan kantin. Setiap tahun yaitu pada bulan Agustus, pemerintah setempat menggelar Festival Dayung Ngiroboyo di muara Sungai Maron. (Sumber: Indonesia.go.id)

You Might Also Like

5 Lokasi Astrotourism, Berwisata Sambil Mengamati Benda Langit

Spot Surfing Terbaik di Indonesia yang Mendunia

Sensasi Terowongan Alami di Danau Napabale Sulawesi Tenggara

Mahasiswa Malaysia Wisata Edukasi di Padang Panjang

Melihat Kekayaan Budaya Dayak di Desa Pampang Samarinda

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Tradisi Baayun Maulud di Banjarbaru Dimeriahkan 276 Peserta
Next Article Menparekraf Promosikan Batik Di Uzbekistan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?