By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Pendaki Legend Abah Bongkeng dan Gunung Bebas Sampah
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Pendaki Legend Abah Bongkeng dan Gunung Bebas Sampah
Profil

Pendaki Legend Abah Bongkeng dan Gunung Bebas Sampah

Achmad Aristyan
Last updated: 18/02/2025 15:02
Achmad Aristyan
Share
Sosok Djukardi Adriana atau yang lebih dikenal sebagai Abah Bongkeng. Foto: blog.eigeradventure.com
SHARE

Pendaki legendaris Indonesia, Djukardi Adriana (74) atau yang dikenal sebagai Abah Bongkeng, tak kuasa menahan air mata saat berbicara mengenai kondisi gunung-gunung di Indonesia yang semakin dipenuhi sampah, terutama plastik.

Dalam pertemuan bersama puluhan Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) di Malang, Jawa Timur, pada Minggu (16/2/2025), ia mengungkapkan kesedihannya melihat alam yang kian tercemar.  

“Sebagai pendaki harus memiliki etika ketika mendaki gunung, memahami alam itu sendiri bahwa alam pegunungan harus tetap asri, terjaga, dengan kedatangan kita sebagai manusia, tidak merusak lingkungan gunung yang kita datangi,” ujarnya dilansir dari travel.kompas.com.  

Misi Bebas Sampah di Gunung-Gunung Indonesia

Sebagai pendaki yang telah memulai perjalanannya sejak tahun 1971, Abah Bongkeng kini mengusung misi besar untuk menjadikan gunung-gunung di Indonesia bebas dari sampah.

Ia menyoroti kondisi beberapa gunung seperti Arjuno-Welirang, Semeru, dan Butak yang masih banyak ditemukan sampah yang dibawa pendaki.  

“Sekarang mendaki gunung seperti FOMO, tapi sebenarnya harapan saya dulu memang banyak yang menggemari naik gunung, tapi tidak seperti ini, kondisinya kotor, banyak sampah, alam rusak. Dulu saya mendaki Rinjani sangat bersih, elok dipandang, sekarang ditemukan banyak sampah, saya menangis,” ungkapnya.  

Sampah plastik yang berserakan di jalur pendakian dan area perkemahan menjadi salah satu penyebab utama kerusakan ekosistem pegunungan. Abah Bongkeng menekankan pentingnya kesadaran setiap pendaki untuk membawa kembali sampah mereka.  

Perlunya Aturan Ketat dalam Pendakian

Menurutnya, salah satu penyebab meningkatnya sampah di gunung adalah kurangnya regulasi yang diterapkan secara ketat di jalur pendakian.  

“Kalau di luar negeri, ada aturan jelas seperti kuota pendaki yang boleh mendaki berapa, di sini belum teratur dengan baik,” katanya. Ia menyoroti aturan mengenai sampah yang sudah ada, namun implementasinya masih lemah.  

“Sudah ada aturannya, tapi selama ini tidak diterapkan. Sekarang kan asal banyak pendaki akan lebih menguntungkan, tidak peduli bawa bahan sampah atau apa, bungkusan mi, kantong kresek, itu kan tidak diperiksa. Harusnya diancam, harus dibawa kembali turun,” tegasnya.  

Solusi dan Harapan untuk Gunung Bebas Sampah

Sebagai langkah konkret, Abah Bongkeng mengusulkan kerja sama dengan pengelola gunung untuk menyediakan penyewaan perlengkapan makan ramah lingkungan bagi para pendaki.  

“Jadi kalau memulai, misal pengelola gunung pas ada pendaki ternyata membawa plastik untuk makanannya, maka harus diganti dengan menyewa seperti tempat makan,” katanya.

Saat ini, Abah Bongkeng bersama Eiger aktif mengampanyekan gerakan Zero Waste Mountain, sebuah inisiatif yang telah sukses diterapkan di Gunung Kembang, Wonosobo.

“Sekarang review-nya di media sosial juga bagus, katanya bersih, ya kita bersyukur lah,” ujarnya.

Ke depan, ia menargetkan penerapan aturan yang lebih ketat bagi para pendaki yang datang ke Gunung Semeru agar bisa benar-benar bebas dari sampah.  

“Target berikutnya adalah Semeru. Kita ingin aturannya benar-benar diterapkan agar gunung bebas sampah,” pungkasnya.  

Menjaga Gunung, Menjaga Masa Depan

Seruan Abah Bongkeng menjadi pengingat bagi para pendaki bahwa kecintaan terhadap alam tidak hanya sekadar menaklukkan puncak, tetapi juga menjaga keasrian dan kebersihan lingkungan.

Dengan penerapan aturan yang lebih ketat dan peningkatan kesadaran pendaki, diharapkan gunung-gunung di Indonesia bisa kembali bersih dan terjaga kelestariannya.

You Might Also Like

Suara Penyanyi Anggun Kian Mendunia Setelah Go Internasional

Iko Uwais, Dari Atlet Pencak Silat hingga Aktor Laga Dunia

Seniman Iman Soleh Setia Dengan Seni Tradisi Sunda

3 Catatan Penting Pramoedya Ananta Toer tentang Yogyakarta

Balon Mbulu Usung Filosofi Nusantara di Festival Mudik 2025 Wonosobo

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Polres Wonosobo Gelar Serah Terima Jabatan Wakapolres
Next Article Regulasi Pembatasan Usia Medsos Harus Berpihak pada Anak
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

perdagangan karbon
Indonesia Pastikan Target Perdagangan Karbon USD 65 Miliar Bukan Sekadar Angka
Video 12/05/2025
Waisak, Sejarah dan Makna Peringatan Hari Raya Buddha di Indonesia
Tradisi 12/05/2025
Fadli Zon Ajak HIPIIS Berperan dalam Kebijakan Publik
Berita 12/05/2025
Candi Borobudur di Magelang dan Perjalanan Sejarah Penemuannya
Warisan Budaya 12/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?