By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Perjalanan Pujangga Rendra, Ikon Sastra dan Legenda Indonesia
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Perjalanan Pujangga Rendra, Ikon Sastra dan Legenda Indonesia
Profil

Perjalanan Pujangga Rendra, Ikon Sastra dan Legenda Indonesia

Anisa Kurniawati
Last updated: 16/01/2025 03:59
Anisa Kurniawati
Share
Sastrawan Rendra dengan karyanya yang tetap hidup abadi dan diapresiasi hingga kini. Foto:Wikimedia Commons/Lontar Foundation
SHARE

W.S. Rendra, adalah penyair, dramawan, aktor dan sutradara teater legendarisi Indonesia. Melalui karya dan aksinya, ia dijuluki “Si Burung Merak,” karena atraksinya sebagai deklamator penuh pesona

Nama lengkapnya Willibrordus Surendra Broto Rendra, lahir 7 November 1935 di Solo, Jawa Tengah. Rendra lahir dari keluarga seni. Ayahnya adalah seorang guru bahasa Indonesia dan bahasa Jawa sekaligus aktor sandiwara.

Sedangkan ibunya adalah seorang penari serimpi di Keraton Surakarta. Lingkungan yang sarat akan seni ini memupuk kecintaannya pada sastra dan teater sejak dini.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengahnya, Rendra melanjutkan studi di Fakultas Sastra dan Kebudayaan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. 

Namun, ia tidak menyelesaikan kuliahnya. Tahun 1954 ia memperdalam ilmunya dalam bidang drama dan tari di Amerika dengan beasiswa dari American Academy of Dramatical Art (AADA). 

Karier Sastra dan Teater

Rendra mulai dikenal luas pada tahun 1950-an melalui puisi-puisinya yang kerap diterbitkan di majalah sastra. Pada saat itu puisinya menghiasi berbagai majalah seperti Kisah, Seni, Basis, Konfrontasi, dan Siasat Baru serta lainnya. 

Salah satu ciri khasnya adalah gaya bahasanya yang terkenal lugas dan menggugah, dengan tema-tema yang mencerminkan dan dekat dengan realitas sosial masyarakat.

Dari sinilah, kemudian WS Rendra dijuluki “Si Burung Merak”. Hal ini karena cara pembacaan puisi dan penampilannya di atas panggung yang penuh pesona serta flamboyan, bak Burung Merak.

Selain puisi, Rendra juga dikenal sebagai penulis drama yang inovatif. Semenjak SMP dia sudah aktif di teater, drama pertama berjudul “kaki palsu”. Ketika dia masih SMA dramanya “Orang-Orang di Tikungan Jalan” meraih penghargaan. 

Drama pertamanya itu mendapat penghargaan dan hadiah pertama dari Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Yogyakarta. Penghargaan itu membuatnya kian bergairah berkarya. 

Pada tahun 1967, ia mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta yang sangat terkenal di Indonesia. Bengkel Teater ini masih berdiri dan menjadi basis kegiatan keseniannya. Pada perkembangannya Bengkel Teater dipindahkan Rendra di Depok.

Baca juga: Affandi, Pelukis Maestro dengan 2000 Lukisan

Sastrawan Kritis Visioner

Rendra adalah sastrawan yang berani dan visioner. Karya-karyanya kerap bersifat kritis terhadap kebijakan pemerintah dan ketidakadilan sosial. Selain itu dia juga sering menyuarakan kehidupan kelas bawah, pendidikan dan ketuhanan

Beberapa kumpulan puisinya yang terkenal antara lain, Ballada Orang-orang Tercinta (1957), Potret Pembangunan dalam Puisi (1978), Sajak-sajak Sepatu Tua (1972).

Rendra juga menulis drama, beberapa diantaranya Orang-orang di Tikungan Jalan (1954), Mastodon dan Burung Kondor (1972), Kisah Perjuangan Suku Naga.

Rendra juga menulis film. Pada tahun 1977 ketika sedang menyelesaikan film garapan Sjumanjaya, Yang Muda Yang Bercinta ia dicekal pemerintah Orde Baru. Semua penampilannya dilarang.

Sejak peristiwa itu, dia menyederhanakan namanya menjadi Rendra. 

Rendra tercatat menerima berbagai penghargaan bergengsi. Beberapa di antaranya Hadiah Seni dari Pemerintah Indonesia (1970), The S.E.A. Write Award (1996), Penghargaan Ramon Magsaysay Award bidang Jurnalistik, Sastra, dan Komunikasi Kreatif (2006). 

Rendra tutup usia pada 6 Agustus 2010 di Depok, Jawa Barat. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi dunia seni dan sastra Indonesia. Namun, warisan karyanya tetap hidup abadi dan terus diapresiasi hingga kini.(Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

I Nyoman Nuarta, Arsitek Istana Garuda Ikon IKN

Jejak Elvy Sukaesih, Ratu Dangdut Legendaris Lima Dekade 

Mien Brodjo, Atlet dan Aktris Senior Serba Bisa

Mendur Bersaudara, Pahlawan Fotografi Indonesia

Biografi Suyoso Karsono, Sejarah Dokumentasi Musik Indonesia

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Mengungkap Sisi Mistis Tari Seblang Olehsari dari Banyuwangi
Next Article Perjalanan Getuk Goreng Khas Kabupaten Banyumas Sejak 1918
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?