SD Negeri 2 Karangduwur berada di tengah lingkungan masyarakat yang religius, sekolah ini tidak hanya mengembangkan pendidikan berbasis keagamaan, namun juga mengenalkan keberagaman budaya lokal.
Lokasinya berada di Kawangen, Karangduwur, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Dengan visi terwujudnya pelajar yang bertakwa, berkarakter, berprestasi dan berwawasan global, sekolah ini terus berkomitmen meningkatkan pelayanan pendidikan yang bermutu untuk mencetak generasi yang berkualitas.
Lingkungan Religius
SD N 2 Karangduwur berada di lingkungan masyarakat yang religius. Hal ini tercermin dari kebiasaan anak-anak yang sering mengikuti kegiatan keagamaan seperti pengajian dan pengembangan spiritual lainnya.
Sekolah mendukung kegiatan ini karena dinilai dapat memperkuat nilai-nilai karakter dan meningkatkan kualitas pendidikan siswa.
“Disini anak-anaknya apabila ada kegiatan pengajian atau mungkin pengembangan spiritual yang lain, banyak yang izin. Namun kami izinkan karena itu juga meningkatkan kualitas dari mutu pendidikan anak-anak itu sendiri.” kata Suprihyadi, Kepala SD N 2 Karangduwur.
Baca juga: MI Ma’arif Kaliwiro, Madrasah Ibtidaiyah yang Tetap Lestarikan Budaya Lokal
Fasilitas Sekolah
Sekolah ini terbagi menjadi dua area yang dibimbing delapan guru, yang terdiri dari enam guru kelas, satu guru pendidikan jasmani, dan satu guru agama. Latar belakang siswa cukup beragam, jumlah siswanya sebanyak 96 orang yang berasal dari dua dusun.
Sekolah ini memiliki fasilitas berupa ruang kelas, kantor, dan perpustakaan. Keunggulan SD N 2 Karangduwur adalah memiliki halaman yang luas, sehingga anak-anak dapat bermain sekaligus menjadi ruang belajar di luar kelas. Namun, karena bangunan sekolah terbagi dalam dua lokasi, pengawasan dan pemeliharaan fasilitas menjadi kurang optimal.
Baca juga: SD Negeri Selomerto, Menjaga Akar Budaya Jawa Melalui Pendidikan
Ekstrakurikuler dan Budaya Sekolah
Sekolah menyediakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler, seperti sepak bola, bola voli, tari, permainan tradisional, hingga literasi. Kemudian pramuka menjadi kegiatan wajib siswa, dan pencak silat silat direncanakan sebagai ekstrakurikuler berikutnya.
Kegiatan membaca sejak dini juga menjadi bagian penting yang dikenalkan SD N 2 Karangduwur, “Juga ada ekstrakulikuler literasi. Mereka membaca buku, kemudian nantinya ada tagihan besoknya” ujar Kepala Sekolah.
Dalam mendukung pelestarian budaya, SD Negeri 2 Karangduwur aktif menerapkan kegiatan yang sesuai dengan karakter masyarakat yang agamis. Kegiatan seperti pengajian, sholat dhuha, hafalan surat, membaca hingga khataman Al-Qur’an.
Dari segi permainan, sekolah juga mengenalkan permainan tradisional ke anak-anak. Diantaranya seperti permainan egrang, lompat tali, congklak, kelereng, dan lainnya.
“Semuanya kita fasilitasi, kita beri sedikit alat. Ketika datang pagi, bagi yang tidak piket atau yang beristirahat juga bermain itu. Dan tujuan utamanya selain untuk melestarikan budaya juga untuk mengurangi menggunakan HP” jelas, Kepala Sekolah.

Etika, Bahasa, dan Tradisi
Sopan santun menjadi salah satu nilai utama yang ditanamkan di sekolah. Siswa terbiasa menyambut guru dengan salaman setiap pagi, termasuk setelah upacara. Tradisi ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan emosional antara siswa dan guru.
“Sopan santun siswa di sini sangat baik. Mereka ketika gurunya datang, mereka sudah mengejar. Mengejar untuk memberikan salam. Dan juga ada kebiasaan yang kita lakukan, guru-guru yang lebih awal, ya menyambut kedatangan siswa” kata Suprihyadi.
Penggunaan bahasa Jawa masih sangat dijaga, terutama setiap hari Kamis. Guru dan siswa menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran. Selain itu, hari Kamis juga dijadikan momen untuk mengenakan pakaian adat lokal seperti batik.
“Kebetulan, hari Kamis, Juruan Pemerintah kita menggunakan pakaian batik lokal. Nah, batik khusus untuk Kecamatan Kalikajar adalah batik yang bergambar balon udara. Kemudian lengger, juga seni bundengan yang sudah menjadi ikon wilayah ini.” ujar Kepala Sekolah.
Baca juga: SD N 10 Wonosobo: Wujudkan Pendidikan Berkualitas dengan Budaya Beradab
Tantangan dan Harapan
Tantangan utama dalam mengenalkan budaya adalah pengaruh dunia digital yang membuat anak-anak kurang tertarik. Selain itu, setelah jam sekolah, anak-anak cenderung berbaur dengan lingkungan sekitar yang tidak selalu memberi pengaruh positif.
Sehingga, tidak hanya dari sekolah, namun peran masyarakat sekitar dan orang tua juga penting. Meski demikian, sekolah tetap optimis. Kedepannya, Suprihyadi berharap dapat meningkatkan pelayanan pendidikan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Sesuai dengan visi SD Negeri 2 Karangduwur, Kepala Sekolah juga berharap dapat mencetak pelajar yang bertakwa dan berkarakter dengan menyeimbangkan penguasaan teknologi dan pelestarian nilai-nilai budaya serta karakter religius.
“Siswanya bertambah dan mencetak generasi yang berkarakter, bertakwa, berkualitas, baru kan cerdas. Apa artinya mereka cerdas namun tidak berkarakter.” pungkas Suprihyadi Kepala SD N 2 Karangduwur.