By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Mengenal Sejarah Panjang Kota Malang, Switzerland Van Java
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Mengenal Sejarah Panjang Kota Malang, Switzerland Van Java
Pariwisata

Mengenal Sejarah Panjang Kota Malang, Switzerland Van Java

Achmad Aristyan
Last updated: 20/12/2024 02:50
Achmad Aristyan
Share
Balai Kota Malang tempo dulu. Foto: rivawidyatrans.com
SHARE

Kota Malang, memiliki sejarah panjang yang kaya dengan budaya, perdagangan, dan peran penting dalam perkembangan Indonesia. Lintasan Sejarah Kota Malang yang penuh warna dan peristiwa telah membentuk identitasnya sebagai salah satu kota penting di Jawa Timur.

Dilansir dari Wikipedia, sejarah Malang dimulai pada zaman kerajaan Hindu-Buddha yang berkuasa di Jawa Timur. Bukti pertama yang menunjukkan keberadaan Malang dapat ditemukan melalui prasasti-prasasti yang ditemukan di wilayah ini. Salah satunya adalah prasasti dari era Kerajaan Singhasari, sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada abad ke-13.

Singhasari berlokasi sekitar kawasan Malang. Kerajaan menjadi yang terkuat pada masanya, dengan raja-raja seperti Kertanegara yang terkenal. Pada masa ini, Malang merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Singhasari yang berpusat di Trowulan, Mojokerto. Setelah Singhasari runtuh akibat serangan Majapahit, Malang menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit yang lebih besar.

Di balik segala pesonanya, Kota Malang memiliki sejarah panjang. Penuh warna dan peristiwa yang membentuk identitasnya sebagai salah satu kota penting di Jawa Timur. Merunut ke belakang, sejarah Malang dimulai pada zaman kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha yang berkuasa di Jawa Timur.

Dilansir dari Wikipedia, bukti pertama yang menunjukkan jejak awal wilayah Malang dapat ditemukan melalui prasasti-prasasti yang ditemukan di kawasan sekitar kota ini. Salah satunya adalah prasasti dari era Kerajaan Singhasari, sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada abad ke-13.

Cikal Bakal Kota Malang

Singhasari berada di sekitar kawasan Malang, dan kerajaan ini dikenal sebagai salah satu kerajaan yang kuat pada masanya, dengan raja-raja seperti Kertanegara yang terkenal. Pada masa ini, Malang merupakan bagian dari wilayah Kerajaan Singhasari yang berpusat di Trowulan, Mojokerto.

Setelah Singhasari runtuh akibat serangan dari Majapahit, Malang menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit yang lebih besar. Kehidupan masyarakat pada masa itu dipengaruhi tradisi dan kebudayaan Hindu-Buddha yang memperkenalkan berbagai aspek kehidupan seperti arsitektur, seni, dan pertanian yang masih bertahan hingga kini.

Sementara berdasarkan Prasasti Kanjuruhan atau disebut juga Prasasti Dinoyo, dapat ditafsirkan bahwa pada pertengahan abad VIII Masehi telah berdiri satu pusat pemerintahan yang berbentuk kerajaan, yakni Kanjuruhan yang dipimpin raja bijaksana bernama Deva Singha yang memiliki putra bernama Liswa/Limwa.

Setelah Raja Deva Singha wafat, kedudukannya digantikan oleh Liswa/Limwa yang kemudian bergelar Gajayana. Di masa kepemimpinan Raja Gajayana inilah Kanjuruhan yang merupakan cikal bakal Malang mengalami masa keemasan.

Kehidupan di masa itu dipengaruhi tradisi dan budaya Hindu-Buddha yang memperkenalkan berbagai aspek kehidupan seperti arsitektur, seni dan pertanian yang masih bertahan hingga kini.

Baca juga: Museum Angkut, Destinasi Wisata Edukasi Alat Transportasi

Kota Malang, Jawa Timur saat ini. Foto: Google/Dimas Prakasa

Tempat Berlibur

Masuknya penjajahan Belanda pada abad ke-17 mengubah wajah Kota Malang secara signifikan. Malang mulai dikenal orang Eropa pada masa ini sebagai daerah yang subur dan strategis. 

Pada abad ke-19, tepatnya pada tahun 1886, Malang diresmikan sebagai sebuah kota administratif di bawah kekuasaan kolonial Belanda. Kota ini menjadi pusat perkebunan, terutama untuk tanaman kopi dan rempah-rempah, yang mendatangkan kekayaan bagi Belanda.

Selama masa kolonial, Malang berkembang menjadi kota yang memiliki banyak bangunan bergaya Eropa. Selain itu, Malang juga menjadi tempat favorit bagi orang Belanda berlibur karena iklimnya yang sejuk.

Banyak vila dan rumah tinggal bergaya kolonial dibangun di area sekitar Malang. Hingga kini bangunan itu masih dapat ditemukan di pusat kota dan menjadi ‘atraksi’ wisata tersendiri.

Pada saat itu, orang Belanda kerap menyebut kota Bandung sebagai Parijs Van Java, sementara kota Malang mendapat julukan Switzerland Van Java karena memiliki alam, iklim dan panoramanya yang memukau.

Baca juga: Coban Rondo, Wisata Air Terjun Legendaris di Malang

Kota Bersejarah

Kota Malang memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Setelah Jepang menyerah ke Sekutu tahun 1945, Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya, 17 Agustus 1945. 

Namun, masa-masa setelah kemerdekaan tidak berlangsung mulus. Malang, seperti banyak kota di Jawa Timur, menjadi medan pertempuran antara pasukan Indonesia dan pasukan Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia.

Pada masa Agresi Militer Belanda II (1948), Malang menjadi saksi bisu pertempuran sengit antara pejuang kemerdekaan dan pasukan Belanda. Kota ini sempat dikuasai Belanda, namun pada akhirnya, pasukan Indonesia berhasil merebut kembali Malang setelah perundingan intens. 

Perjuangan ini meninggalkan banyak jejak sejarah. Salah satunya Monumen Perjuangan Rakyat Malang menjadi salah satu simbol penghormatan bagi pahlawan yang gugur.

Baca juga: Topeng Malangan, Tari Ikonik dari Malang

Kota Pendidikan 

Setelah Indonesia merdeka, Malang terus berkembang pesat, baik dalam aspek sosial, ekonomi, maupun budaya. Seiring dengan perkembangan zaman, Malang memiliki sejumlah perguruan tinggi terkenal antara lain Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang. Kota ini pun mendapat julukan “Kota Pendidikan” karena memiliki banyak pelajar dan mahasiswa yang datang dari berbagai daerah.

Selain itu, keindahan alamnya yang dikelilingi pegunungan dan banyaknya destinasi wisata alam, menjadikan Malang berkembang menjadi salah satu tujuan wisata utama di Jawa Timur. 

Wisatawan dapat menjelajahi jejak sejarah dan budaya yang ada di kota ini, seperti di Candi Singosari, Candi Sumberawan, dan berbagai situs bersejarah lainnya. Saat ini, kota Malang terus berkembang dengan infrastruktur yang semakin modern, namun tetap mempertahankan warisan budaya dan sejarah yang kaya. (Dari berbagai sumber)

You Might Also Like

Saung Cepot: Destinasi Wisata Unik di Bandung

Candi Gatotkaca, Peninggalan Hindu Kuno di Dieng

Uji Nyali di Jungle Tour Pronojiwo, Lumajang

Pantai Dampar Lumajang Jadi Surga Baru Peselancar Dunia

Geopark Nasional Dieng Resmi Ditetapkan, Jalan Menuju UNESCO Terbuka

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Kebun Jambu Marina Batam, Wisata Edukasi Buah-buahan
Next Article Mengintip Tari Sintren, Tarian Mistis Dari Dalam Kurungan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?