By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sejarah Panjang Lapangan Gasibu Bandung, Dulu dan Sekarang
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Sejarah Panjang Lapangan Gasibu Bandung, Dulu dan Sekarang
Pariwisata

Sejarah Panjang Lapangan Gasibu Bandung, Dulu dan Sekarang

Anisa Kurniawati
Last updated: 22/02/2025 09:49
Anisa Kurniawati
Share
Lapangan Gasibu, Bandung. Foto: GoogleMaps/ Johan Bagus
SHARE

Lapangan Gasibu di Kota Bandung, Jawa Barat merupakan salah satu ikon penting yang memiliki nilai sejarah panjang. Lapangan ini telah mengalami berbagai perubahan dan menjadi saksi berbagai peristiwa sejak era kolonial hingga kini. 

Sejarah Lapangan Gasibu

Pada masa Hindia Belanda, lapangan ini dikenal dengan nama Wilhelmina Plein. Nama ini diambil dari nama Ratu Belanda saat itu. Memasuki era 1950-an, nama lapangan ini berganti menjadi Lapangan Diponegoro. 

Namun, pada tahun 1955, masyarakat lebih mengenalnya dengan sebutan Lapangan Gasibu. Nama ini merupakan akronim dari “Gabungan Sepakbola Indonesia Bandung Utara.”

Awalnya, lapangan ini digunakan sebagai tempat latihan bagi klub sepak bola Gasibu.

Pada dekade 1960-an, kawasan ini sempat mengalami perubahan drastis, menjadi tempat tinggal liar. Pemerintah kemudian mengembalikan fungsinya sebagai arena olahraga.

Selain itu, lapangan ini juga pernah menjadi lokasi Pasar Kaget yang ramai setiap akhir pekan. Namun pada 16 Maret 2014 pemerintah kota Bandungmelaukan penertiban.

Dari situlah aktivitas perdagangan di kawasan ini mulai berkurang secara signifikan.

Baca juga: Monumen Pahlawan Covid-19 Bukti Solidaritas Warga Bandung

Aktivitas di Lapangan Gasibu

Kini, Lapangan Gasibu menjadi ruang terbuka nyaman dan asri untuk berbagai aktivitas masyarakat.

Terdapat trek lari sepanjang 400 meter yang terbuat dari aspal. Selain itu, fasilitas pendukung seperti mushola dan toilet juga tersedia untuk kenyamanan pengunjung.

Lapangan ini selain tempat berolahraga, tetapi juga menjadi destinasi rekreasi keluarga, terutama di akhir pekan. Banyak warga yang berolahraga sambil menikmati pemandangan ikonik Gedung Sate yang berdiri megah di dekatnya. 

Bagi yang ingin menikmati kuliner setelah berolahraga, kawasan sekitar Gasibu menawarkan beragam pilihan makanan. Salah satu titik favorit adalah Taman Lansia yang berdekatan dengan lapangan ini, di mana berbagai jajanan kaki lima tersedia untuk dinikmati.

Monju dan Monumen Pahlawan Covid

Selain Lapangan Gasibu, kawasan ini mencakup Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat atau Monju. Monumen ini juga dilengkapi ruang untuk berbagai kegiatan seni dan olahraga. 

Terbaru, di area Gasibu didirikan Monumen Pahlawan Covid-19 sebagai simbol penghormatan kepada semua pihak yang berjuang melawan virus dan mendukung pemulihan masyarakat

Lapangan Gasibu tidak hanya menjadi kebanggaan warga Bandung, tetapi menjadi ruang publik. Berbagai aktivitas dapat dilakukan, mulai dari olahraga, rekreasi, hingga kegiatan sosial. 

Seiring sejarah panjang yang telah dilaluinya, kawasan Gasibu kini semakin nyaman bagi masyarakat yang ingin menikmati waktu luang di tengah kota Bandung. 

You Might Also Like

Jokowi Apresiasi MotoGP 2024 Serap 3.000 Kru Lokal

3 Festival Budaya Adat Kalimantan Timur Di Ajang KEN 2024

Wisatawan Banjiri Lombok Jelang MotoGP 2024

Mitos Gunung Merbabu, Peringatan Bagi Pendaki

Agrowisata Banongan Situbondo Dengan Pesona Pantai Firdaus

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article Penataan Rampung, Kampung Seni Borobudur Siap Diresmikan
Next Article Transformasi Gerak dan Tari Ronggeng dari Masa ke Masa
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

SEA Museum Collaboration
SEA Museum Collaboration: Museum Jadi Pilar Infrastruktur Kebudayaan Nasional
Berita 23/05/2025
TMMD Sengkuyung Kodim Wonosobo Gaungkan Wajar 12 Tahun
Berita 23/05/2025
SDN 2 Ngadikusuman Wonosobo Tampilkan Gelar Karya P5
Berita 23/05/2025
Menanamkan Budaya dan Akhlak Sejak Dini di MI Ma’arif Karangsambung
Profil 23/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?