By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Setonan, Tradisi Pengajian Setiap Sabtu di Masjid Al-Manshur
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Setonan, Tradisi Pengajian Setiap Sabtu di Masjid Al-Manshur
Tradisi

Setonan, Tradisi Pengajian Setiap Sabtu di Masjid Al-Manshur

Anisa Kurniawati
Last updated: 26/04/2025 06:06
Anisa Kurniawati
Share
setonan
Pengajian Setonan yang di hadiri masyarakat Wonosobo dan luar daerah di Masjid Al-Manshur setiap hari Sabtu siang. Foto: Anisa
SHARE

Masjid Al-Manshur di Wonosobo memiliki tradisi unik yang masih lestari hingga kini: Pengajian Setonan atau Seton. Pengajian ini rutin diselenggarakan setiap hari Sabtu dan dihadiri tidak hanya masyarakat Wonosobo, namun juga luar daerah.

Nama “Seton” berasal dari kata “Setu”, yang dalam bahasa Jawa berarti Sabtu. Sesuai namanya, pengajian ini rutin diselenggarakan setiap hari Sabtu, menjadi kegiatan mingguan yang khas dan dinanti.

Awal Mula dan Sejarah

Berdasarkan pengantar dari Masjid Al-Manshur, pengajian Seton diperkirakan dimulai pada hari Sabtu, 15 Juli 1961, bertepatan dengan 2 Sofar 1381 H. Adapun versi lain menyebutkan tahun 1963 sebagai awal mula kegiatan ini.

Para perintisnya adalah tokoh-tokoh ulama terkemuka: KH Muntaha, H. Moch Sjoekoer, KH Masjkur, dan Kyai Idris. Pada masa awal, pengajian ini diasuh langsung KH Masjkur, yang secara rutin membacakan dan mengulas Tafsir Al-Qur’an hingga wafatnya pada tahun 1980.

Baca juga: Wisata Religi Menengok Jam Matahari di Masjid Al-Manshur

Kepengasuhan Bergilir

Pasca wafatnya KH Masjkur, tongkat estafet kepengasuhan dipegang oleh beberapa ulama besar lain secara bergiliran, sesuai dengan sistem hari pasaran Jawa.

Di antara para pengasuh yang tercatat adalah, KH Muntaha Al-Hafidz, KH Agus Munir Abdullah (menantu KH Masjkur), KH Ahmad Zaenuddin Tempelsari, KH Nuruddin Kalierang, KH A. Rofiq Masjkur, KH M. Adib, Sojokerto, KH Abdul Halim Cawet, KH Mahmud Ismail, Kyai Abdul Mutholib, KH Chabibullah Idris hingga. Kyai Badrus Soleh

Sementara itu, bagian pembukaan dan pembacaan tahlil dalam acara ini pernah diamanahkan kepada: Kyai Idris (wafat 1986), H. Achmad Mujib, dan Achmad Chaedar Idris.

Baca juga: KH Manshur, Sosok Dibalik Berdirinya Masjid Al-Manshur Wonosobo

Rangkaian Acara

Pengajian Seton bukan hanya menjadi agenda warga Wonosobo, melainkan juga menarik perhatian masyarakat dari berbagai daerah lain seperti Parakan dan Banjarnegara. Menariknya, dahulu banyak peserta yang merupakan imam atau kyai di desa masing-masing.

Mereka tidak hanya datang untuk mengikuti pengajian, tapi juga menyempatkan diri untuk mencocokkan jam matahari (jam bencet) yang berada di depan Masjid Al-Manshur. Di masa lalu, jam ini berfungsi sebagai alat penentu waktu shalat.

Rangkaian acara pengajian Setonan tetap sederhana dan konsisten. Acara dimulai dengan Sima’an Al-Qur’an sekitar pukul 13.30 WIB, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan dan tahlil, dan terakhir kajian atau pengajian.

You Might Also Like

Tradisi Perang Air Siat Yeh, Sarana Penyucian Diri di Pulau Dewata

Sejarah Patung Biawak Desa Krasak Wonosobo yang Kini Viral

Desa Kalimendong, Dari Kisah Tuk Gondok hingga Juara Lingkungan

Subak, Warisan Dunia dan Pesona Wisata Bali

Melihat Tradisi Mandi Bersama Di Kampung Adat Miduana

TAGGED:Masjid Al Manshurpengajian setiap sabtupengajian setonsetonanwonosobo

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Anisa Kurniawati
Content Writer
Previous Article permendikdasmen Pemerintah Tegaskan Komitmen Jaga Bahasa Indonesia Melalui Permendikdasmen
Next Article Permendikdasmen Kemendikdasmen Luncurkan Permendikdasmen untuk Perkuat Kedaulatan Bahasa Indonesia
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Tradisi Motong Kebo Andil
Tradisi Motong Kebo Andil, Warisan Budaya Depok yang Terus Lestari
Event 17/05/2025
lebaran depok 2025
Lebaran Depok 2025, Ajang Pelestarian Tradisi dan Budaya
Event 17/05/2025
Gawe Dayak Naik Dango
Gawe Dayak Naik Dango XXV, Tradisi Syukuran Panen Kota Singkawang
Event 17/05/2025
Geopark Kaldera Toba
Kemenpar Tindaklanjuti Peringatan “Yellow Card” UNESCO untuk Geopark Kaldera Toba
Berita 17/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?