By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Simbolisasi Tari Piring, Kesenian Menari di Atas Pecahan Piring
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Simbolisasi Tari Piring, Kesenian Menari di Atas Pecahan Piring
Warisan Budaya

Simbolisasi Tari Piring, Kesenian Menari di Atas Pecahan Piring

Ridwan
Last updated: 28/01/2025 12:12
Ridwan
Share
4 Min Read
Gerakan pada tari piring memiliki makna filosofis dari kehidupan dan budaya Minangkabau. Foto: wikimedia Commons
SHARE

Tari piring merupakan tari tradisional yang berasal dari daerah Solok, Sumatera Barat. Salah satu keunikan dari tari ini adalah propertinya yang menggunakan piring. 

Membahas kebudayaan Indonesia tidak akan ada habisnya.

Termasuk salah satu tarian dari Sumatera Barat, yaitu Tari Piring. Pertunjukan tari piring digelar untuk menarik para wisatawan dan sebagai sarana untuk melestarikan budaya yang ada di Indonesia.

Tari Piring bermula dari tarian yang dilaksanakan pada saat upacara kesuburan, sebagai ungkapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Setelah agama Islam masuk ke Minangkabau, tarian ini tidak lagi digunakan sebagai ritual. 

Meskipun demikian, tetap dipertunjukkan sebagai ungkapan rasa syukur sesuai kepercayaan masing-masing. Selain itu juga digunakan sebagai hiburan, penyambutan tamu, hingga pentas upacara adat. 

Gerakan Tari Penuh Sibolisasi

Dalam tarian ini, para penari akan membawa sesaji di dalam piring-piring dan menari. Piring itu digunakan sebagai properti tarian. Gerakan pada tari piring memiliki makna filosofis dari kehidupan dan budaya Minangkabau. 

Tari piring memiliki banyak keunikan yang membuatnya menarik untuk dilihat diantaranya: setiap geraknya unik serta memiliki makna tertentu.

Karena menjadi simbol ungkapan rasa syukur, maka gerakan penari menyerupai tahapan dalam menanam padi. Misalkan gerakan seperti mencangkul, menyemai, gerak menabur benih, gerak menanam, gerak mengambil padi, gerak gotong royong, hingga gerak melepas lelah dan lainnya. 

Keunikan lainnya yaitu pada gerakan tangan. Supaya piring tidak jatuh, maka properti hanya diletakkan di telapak tangan lalu digenggam. Selanjutnya tangan akan diayunkan dan memutar mengikuti irama musik.

Baca juga: Tradisi Berbalas Pantun Batombe, Warisan Budaya Minangkabau

Menari Di Atas Pecahan Piring

Dahulu, piring yang digunakan didatangkan langsung dari Cina karena dinilai memiliki pola kesenian yang tinggi. Namun, saat ini piring yang dipakai adalah piring porselen atau keramik.

Mulanya piring merupakan sesaji yang diisi berbagai makanan untuk melakukan ritual ucapan rasa syukur. Namun dengan masuknya Islam, piring kemudian dijadikan sebagai alat tarian. 

Para penari tari piring akan mengenakan cincin di tangannya. Sembari menari, mereka akan membenturkan cincin pada piring sehingga menimbulkan bunyi yang unik. Suara dentingan ini seirama dengan musik yang dimainkan.

Para penari harus bisa menjaga keseimbangan antara gerakan, kecepatan, serta posisi piring agar tidak terjatuh.

Di babak akhir tarian, penari akan melempar piring ke lantai sehingga pecah berkeping-keping dan menari di atasnya.

Ciri Khas Musik dan Kostum Penari

Sedangkan untuk alat musik yang untuk mengiringinya adalah alat musik tradisional, seperti talempong, saluang, rebana, gong, dan lain lain.

Musik yang digunakan adalah musik penayuhan. Mulanya musik akan diawali dengan tempo lembut dan teratur, lalu lama kelamaan tempo menjadi lebih cepat.

Busana tari piring juga memiliki keunikan yakni pakaiannya berbeda antara penari pria dan wanita.

Para penari mengenakan pakaian berwarna cerah dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan serta tutup kepala. Sementara enari wanita memakai baju kurung dari kain satin dan beludru.

Pada bagian kiri badan mengenakan hiasan berupa selendang yang terbuat dari kain songket. Untuk bagian kepala mengenakan penutup kepala yang bentuknya menyerupai tanduk Busana yang digunakan penari pria disebut rang mudo. 

Pakaian ini berupa lengan panjang dihiasi renda emas, dan celana besar di tengahnya.

Hiasannya berupa kain songket yang dililitkan di pinggang. Untuk penutup kepala, penari pria mengenakan destar. Kesenian tari yang unik ini pantas untuk dijaga kelestariannya. (Anisa Kurniawati-Berbagai sumber)

You Might Also Like

Menelusuri Nilai Filosofis dan Estetis di Balik Rumoh Aceh

Mengenal Siami, Perajin Tenun Tradisional Banyuwangi

Coto Makassar, Kuliner Kaya Rasa dan Kaya Rempah 

Gunung Padang, Peradaban Kuno di Tanah Pasundan

Tari Maengket Simbolisasi Syukur dalam Budaya Minahasa

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Tradisi Seren Taun Media Mensyukuri Hasil Bumi
Next Article Kolaborasi Musik dan Tradisi dalam Seni Tanjidor Betawi
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?