By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Toto Hadiyanto, Perajin Wayang Golek Terakhir di Kota Bandung
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Toto Hadiyanto, Perajin Wayang Golek Terakhir di Kota Bandung
Profil

Toto Hadiyanto, Perajin Wayang Golek Terakhir di Kota Bandung

Ridwan
Last updated: 10/12/2024 00:45
Ridwan
Share
3 Min Read
Perajin Wayang Golek Toto Hadiyanto. Foto: dok Humas Pemkot Bandung
SHARE

Seni budaya pertunjukan Wayang Golek, hingga kini masih eksis dan terus mengisi panggung seni atau panggung hiburan yang digelar masyarakat Jawa Barat. Tokoh-tokoh dari boneka kayu itu, sebut saja tokoh Cepot atau Astrajingga, Dawala dan Gareng bahkan sangat populer dan dikenal luas masyarakat Sunda.

Namun dibalik itu, pembuat atau perajin boneka kayu atau wayang, saat ini sudah jarang ditemukan. Di kota Bandung saja hanya tersisa Toto Hadiyanto yang masih kukuh mengukir kayu di rumahnya. Tangannya masih dengan teliti menciptakan karakter-karakter wayang golek mulai Pandawa Lima hingga Panakawan.

Baca juga: Menteri Kebudayaan Fadli Zon Ajak Lestarikan Wayang

Belajar Otodidak

Melansir dari laman resmi Pemkot Bandung, pria berusia 59 tahun itu sudah menggeluti kerajinan wayang golek lebih dari 33 tahun yakni sejak tahun 1990. Setiap hari dia membuat wayang di rumahnya, di Kelurahan Karang Pawulang Kecamatan Mandalajati Kota Bandung.

“Saya belajar membuat wayang golek secara autodidak. Awalnya karena hobi terus cari kerja susah, akhirnya jadi perajin,” kata Toto saat ditemui di rumahnya.

Jenis wayang yang sering dibuat yaitu Pandawa Lima dan Panakawan. Menurutnya, kedua wayang tersebut paling diminati atau paling banyak dipesan oleh konsumen. “Karakter Panakawan yaitu Semar, Cepot, Dawala, dan Gareng paling laku,” katanya.

Baca juga: Perjalanan Wayang Gagrag Banyumasan Mengikuti Zaman

Pesanan Luar Kota

Harga wayang golek yang Toto buat disesuaikan dengan ukuran. Ada 4 ukuran yang dibuatnya yakni ukuran 50 cm, 40 cm, 30 cm, dan 20 cm. Toto menjual wayang mulai dari Rp30.000 untuk ukuran paling kecil 20 cm. Sedangkan ukuran paling tinggi yaitu 50 cm dibanderol Rp200.000-300.000 untuk satu wayang.

Toto pun kerap menerima pesanan dari konsumen di luar ukuran, misal gantungan kunci atau untuk souvenir. Rata-rata dalam seminggu, ia bisa menyelesaikan hampir 50 wayang golek.

Dalam membuat wayang golek, ia dibantu sang istri yang bertugas membuat pakaian wayang. “Setiap hari tidak tentu dan bagaimana pesanan juga. Paling tidak 30-40 per minggu ada untuk berbagai ukuran wayang golek,” ujarnya.

Ia mengatakan, wayang miliknya pernah dikirim ke luar kota seperti Cikarang, Banten dan Karawang, bahkan ke luar pulau Jawa.”Tapi membuat wayang ini tidak setiap hari juga,  kadang sepi. Banyaknya yang beli itu untuk galeri, sampai dari berbagai daerah datang untuk membeli,” ujar dia.

Kini, sang putra juga telah mengikuti jejaknya menjadi perajin Wayang. Ia berharap semakin banyak perajin yang bermunculan, hal ini kata dia, untuk regenerasi yang baik.

“Regenerasi agak susah. Karena susah mengukir, banyak menyerah dalam belajar. Semoga semakin banyak yang tertarik menjadi perajin,” ungkap Toto.

You Might Also Like

Desa Talunombo Sukses Kembangkan Budidaya Pisang Cavendish

Menanamkan Budaya dan Akhlak Sejak Dini di MI Ma’arif Karangsambung

Mooryati Soedibyo, Ikon Kecantikan Indonesia

Taufiq Ismail Raih Anugerah Majelis Sastra Asia Tenggara

SD Negeri 1 Sukoharjo Tumbuhkan Karakter Lewat Permainan Tradisional dan Kantin Kejujuran

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Masa Lalu Kota Bandung Dalam Lembaran Buku
Next Article Waterfront City Labuan Bajo: Satukan Alam, Budaya, dan Komunitas
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?