Patung Biawak Monumental Krasak Menyawak yang belakangan viral di berbagai platform media sosial kini resmi tercatat dan dilindungi hak ciptanya.
Sertifikat Hak Cipta untuk karya monumental ini diserahkan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Heni Susila Wardoyo, kepada Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, dalam sebuah acara di Pendopo Kabupaten, Sabtu (26/4/024) malam.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, mengungkapkan rasa syukurnya atas apresiasi yang diberikan terhadap karya anak daerah.
“Alhamdulillah, karya yang menjadi ikon di Wonosobo ini kini telah resmi tercatat dan dilindungi hak ciptanya. Ini adalah bentuk apresiasi atas kreativitas anak-anak Wonosobo, sekaligus langkah nyata dalam menjaga dan melindungi hasil karya intelektual daerah kita,” ungkap Afif.
Sejarah Patung Biawak Desa Krasak Wonosobo yang Kini Viral
Menurutnya, Patung Biawak ini bukan sekadar instalasi seni, melainkan juga simbol semangat masyarakat Wonosobo yang kuat, adaptif, dan penuh daya juang.
Ia pun berharap pengakuan ini mampu menjadi motivasi bagi para seniman muda untuk terus berkarya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Heni Susila Wardoyo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap karya tersebut.
“Pada petang hari ini saya berkunjung kepada Pak Bupati, dan tentunya ingin memberikan satu penghargaan dari Kementerian Hukum dan HAM. Penghargaan ini diberikan atas hasil karya yang saat ini sedang sangat viral, yaitu Tugu Monumental Krasak Menyawak,” jelas Heni.
Ia menambahkan, “Surat pencatatan ini kami berikan kepada Pak Bupati, yang dalam hal ini tercatat sebagai pemegang hak cipta, sementara penciptanya adalah Pak Ari. Surat pencatatan ciptaan ini berlaku selama pencipta masih hidup, bahkan hingga 70 tahun setelah penciptanya wafat.”
Momen penyerahan ini terasa semakin istimewa karena bertepatan dengan peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia.
“Mudah-mudahan, melalui karya ini akan lahir karya-karya lain yang mampu meningkatkan dan memperkenalkan daerah, dalam hal ini Kabupaten Wonosobo. Semoga Wonosobo yang sudah dikenal luas, menjadi semakin tenar,” tambah Heni.

Dalam kesempatan yang sama, pencipta Tugu Monumental Krasak Menyawak, Rejo Ariyanto, menyampaikan rasa syukur dan harapannya.
“Alhamdulillah, semuanya berkat dukungan dari Bapak Bupati dan juga Mas Widi. Terima kasih banyak juga kepada Pak Heni yang telah berkenan memberikan penghargaan ini. Penghargaan ini saya persembahkan khusus untuk Pak Bupati dan seluruh masyarakat Wonosobo,” ujar Rejo.
Ia juga mengisyaratkan bahwa karya monumental ini baru permulaan.
“Monumen ini hanya pemanasan sebelum hadir monumen-monumen lainnya. Saya mohon doa, dukungan, serta ketulusan hati kita semua untuk terus mendukung Wonosobo yang Asri, Asik, Welcome, Ramah, dan Ngangeni. Insyaallah, akan segera hadir karya-karya selanjutnya,” katanya penuh semangat.
Viral Tugu Biawak Realistis di Wonosobo, Dibangun Tanpa Dana APBD
Afif Nurhidayat pun menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk terus mendukung karya-karya kreatif.
“Ini baru tahap awal. Kami sudah berbicara jauh-jauh hari dengan Mas Ariyanto bahwa beliau akan terus membersamai Pemerintah Kabupaten untuk memajukan Wonosobo lewat karya seni. Kami sudah mulai inventarisasi, dan mudah-mudahan akan muncul karya-karya baru yang lebih spektakuler,” ujarnya.
Dengan pelindungan hak cipta ini, Wonosobo semakin menegaskan dirinya sebagai daerah yang tidak hanya kaya akan keindahan alam, tetapi juga kaya dengan kreativitas dan inovasi anak-anak daerahnya.