By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Warung Srawung, Ruang Nongkrong Literasi di Pasar Induk Wonosobo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Warung Srawung, Ruang Nongkrong Literasi di Pasar Induk Wonosobo
Profil

Warung Srawung, Ruang Nongkrong Literasi di Pasar Induk Wonosobo

Achmad Aristyan
Last updated: 17/05/2025 02:23
Achmad Aristyan
Share
Warung Srawung yang berlokasi di Pasar Induk Wonosobo lantai atas. Foto: Aristyan
SHARE

Di tengah hiruk pikuk lantai atas Pasar Induk Wonosobo, berdiri sebuah kedai kopi yang tak biasa bernama Warung Srawung.

Tempat ini tidak hanya menyajikan kopi dan camilan, tetapi juga menghadirkan ruang alternatif bagi anak muda untuk berkumpul, membaca, dan berkarya.

Kedai ini mengusung semangat literasi di tengah lingkungan pasar yang mulai ditinggalkan generasi muda.

Kami berkesempatan mewawancarai Kholiq Arif, karyawan operasional Warung Srawung sekaligus mahasiswa Ilmu Komunikasi di Universitas Terbuka.

Ia menjelaskan bahwa Warung Srawung berawal dari keresahan sang pemilik, Ridwan Afif, terhadap menurunnya minat baca masyarakat, khususnya di kalangan anak muda Wonosobo.

“Warung ini hadir dari keresahan akan rendahnya minat baca di Wonosobo. Maka dari itu, kami menyediakan pojok baca agar siapa pun bisa membaca buku secara gratis,” ungkap Kholiq.

Nama “Srawung” sendiri, menurutnya, dipilih karena mencerminkan semangat berinteraksi sosial.

“Letaknya di pasar, kami ingin tempat ini menjadi ruang sesrawungan—tempat orang saling mengenal, saling ngobrol,” imbuhnya.

Baca Juga: WNFC 2025 Tampilkan Keagungan Budaya Lokal Wonosobo

Menempati salah satu ruko kosong di lantai atas pasar, lokasi ini sempat dianggap sebagai hidden gem.

Kehadiran Warung Srawung menjadi upaya untuk menarik anak muda agar kembali melirik pasar sebagai tempat yang menarik dan nyaman untuk berkegiatan.

“Dulu kami sering nongkrong di Kedai Kopi 58 milik Mas Dika. Dari sana kami lihat banyak ruko kosong. Kami pikir, kenapa tidak coba dirikan kedai sendiri di sini?” cerita Kholiq.

Warung Srawung menjadi salah satu hidden gem di Kota Wonosobo. Foto: Aristyan

Warung Srawung menawarkan aneka makanan ringan seperti pao-pao, donat kentang, dan aneka variasi mie instant.

Untuk minuman, tersedia kopi Liong Bulan khas Bogor, teh Tambi, hingga racikan rempah lokal seperti purwaceng, jahe pandan, empon-empon, dan butterfly pea (bunga telang).

Harga menu berkisar antara Rp5.000 hingga Rp15.000, menjadikannya ramah di kantong pelajar dan mahasiswa.

Selain menu kuliner, warung ini juga menghadirkan paket melukis, dengan kanvas kecil mulai Rp18.000 dan kertas daur ulang Rp15.000.

Tersedia pula barang-barang loakan, kaset, buku koleksi, dan produk thrifting, sebagian di antaranya dijual kepada pengunjung.

Pojok baca menjadi daya tarik utama. Pengunjung dipersilakan membaca tanpa harus memesan makanan atau minuman.

Jika suka musik, mereka juga bisa request lagu favorit.

“Kadang ada yang datang cuma buat baca atau nemenin temannya. Itu nggak masalah. Kami justru senang bisa jadi tempat yang nyaman buat siapa saja,” ujar Kholiq.

Pojok literasi menjadi daya tarik utama dari Warung Srawung. Foto: Aristyan

Warung Srawung buka setiap hari, kecuali Jumat.

Jam operasional mulai pukul 11.00 hingga 16.00 untuk hari biasa, dan pukul 10.00 hingga 16.00 di akhir pekan. Sabtu dan Minggu menjadi hari paling ramai dikunjungi.

Baca Juga: Es Sisilia, Kuliner Legendaris Wonosobo yang Tetap Eksis Sejak 1985

Namun, bukan berarti perjalanan Warung Srawung tanpa kendala. Masalah utama yang dihadapi adalah keuangan.

“Karena pemasukan nggak selalu stabil, kadang naik turun. Tapi alhamdulillah masih bisa bertahan,” ungkap Kholiq.

Harapan ke depan, lanjutnya, Warung Srawung bisa terus berkembang dan memberi dampak positif, terutama dalam meningkatkan minat baca generasi muda.

“Walau cuma datang buat baca atau ngobrol, itu sudah cukup bagi kami. Yang penting ruang ini hidup,” tutupnya.

You Might Also Like

Profil Raharyadi Wijayakusumah, Pelukis Kaca dari Cirebon

Pemkab Wonosobo Rayakan May Day Secara Guyub Lewat Olahraga

Reas, Mengukir Identitas Lokal Lewat Seni Grafiti di Yogyakarta

Tuti Maryati, Bintang Musik Keroncong Indonesia

Pemkab Wonosobo Adakan Pasar Murah Jelang Idul Fitri

TAGGED:hidden gempasar indukpojok bacawarung srawungwonosobo

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Fadli Zon Bahas Kolaborasi Budaya Islam dengan Tokoh Internasional
Next Article Geopark Kaldera Toba Kemenpar Tindaklanjuti Peringatan “Yellow Card” UNESCO untuk Geopark Kaldera Toba
1 Comment 1 Comment
  • Pingback: Menyusuri Jejak Sejarah Wonosobo Bersama Komunitas Jalan Pintas - emmanus.com

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?