Pasar murah menjadi salah satu strategi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonosobo dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok serta meningkatkan daya beli masyarakat.
Program ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama menjelang Idul Fitri 1446 Hijriyah.
Harapan Pemerintah terhadap Pasar Murah
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Wonosobo, Didiek Wibawanto, saat membuka kegiatan Fasilitasi Pasar Murah 2025 dan MPP Berbagi pada Rabu (19/3/2025) di Aula MPP, menegaskan pentingnya ketepatan sasaran dalam program ini.
Ia berharap pasar murah benar-benar menjangkau masyarakat yang membutuhkan dan tidak disalahgunakan mereka yang mampu.
“Bagi mereka yang berpenghasilan cukup atau bahkan lebih, diharapkan tidak ikut membeli sembako di pasar murah, apalagi melakukan pembelian dalam jumlah banyak, agar tidak merugikan mereka yang berhak mendapatkan subsidi pasar murah,” ujarnya.
Baca Juga: Jelang Libur Idul Fitri, Pemkab Wonosobo Pastikan Kesiapan Destinasi Wisata
Lebih lanjut, Didiek mengungkapkan harapannya agar program pasar murah bisa diperluas cakupannya hingga ke seluruh kecamatan dan desa.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemerataan manfaat bagi masyarakat Wonosobo.
“Kedepan tentunya kita semua berharap agar kegiatan pasar murah ini dapat lebih memadai, sehingga tidak hanya diselenggarakan di sebagian kecamatan saja, melainkan dapat menjangkau seluruh kecamatan maupun desa, sehingga terwujud pemerataan yang lebih luas. Kegiatan ini juga sebagai bentuk upaya mengatasi PR kemiskinan ekstrem yang ada di Wonosobo yang di angka 1,29%,” tambahnya.
Menurutnya, pengendalian inflasi dan pengentasan kemiskinan bukan hanya tugas pemerintah, melainkan memerlukan sinergi dan gotong royong dari berbagai pihak.
Distribusi Paket Sembako di 13 Kecamatan
Plt. Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (DISDAGKOP UKM), Achmad Fathoni, menjelaskan bahwa program Pasar Murah Menjelang Idulfitri 1446 Hijriyah diselenggarakan di 13 kecamatan yang mencakup 92 kelurahan atau desa.
Sebanyak 9.410 paket sembako telah disiapkan untuk masyarakat yang membutuhkan.
“Dengan kupon Rp10.000,- per paket sembako dari harga asli Rp160.600,-, masyarakat bisa mendapatkan 5 kg beras, 2 liter minyak goreng, dan 1 kg gula pasir,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan penerima manfaat agar memastikan barang yang diterima sesuai dengan ketentuan.
Untuk memastikan kelancaran distribusi, pihak penyelenggara melakukan pengawasan dari tingkat kecamatan hingga desa serta menyeleksi penerima kupon dengan cermat.
Selain itu, MPP juga mengadakan Bazar Murah yang berlangsung pada 19-21 Maret 2025, bekerja sama dengan Rita dan Pojok UMKM.
Program MPP Berbagi untuk Desa Tertinggal
Kepala DPMPTSP Wonosobo, Retno Eko S, menambahkan bahwa kegiatan MPP Berbagi merupakan bagian dari refleksi satu tahun MPP.
Program ini menyasar tiga desa dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, yakni Kelurahan Jaraksari, Desa Tlogojati, dan Desa Slukatan.
“Total paket sebanyak 355 dibagikan secara gratis, hasil kerja sama dengan lima ritel, yakni Indomart 185 paket, Alfamart 80 paket, Rita 50 paket, Trio 30 paket, dan Alfamidi 10 paket. Setiap paket sembako bernilai sekitar Rp100.000,- sebagai bentuk kepedulian kami dan CSR dalam membantu mengentaskan kemiskinan,” paparnya.
Baca Juga: Pemkab Wonosobo Perkuat Komitmen Pembangunan Berkelanjutan
Retno menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mendukung masyarakat Wonosobo dan mencerminkan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mencapai pemerataan kesejahteraan.
“Melalui sinergi ini, angka kemiskinan yang ada bisa terus berkurang, dan kehidupan ekonomi masyarakat bisa semakin membaik,” pungkasnya.
Program pasar murah ini menjadi bukti nyata upaya Pemkab Wonosobo dalam menjaga stabilitas harga, membantu masyarakat yang membutuhkan, serta memperkuat sinergi berbagai pihak dalam pengentasan kemiskinan.