Asmuni adalah seniman lawak yang tumbuh dari panggung komedi kehidupan rakyat. Lawakannya mengena karena sangat dekat dengan realitas kehidupan masyarakat
komedi ini Indonesia, permah memiliki grup lawak legendaris bernama Srimulat. Di zaman keemasannya, kelompok lawak ini sangat paten mengocok perut penonton. Kini, grup lawak Srimulat yang sukses di era tahun 80an hingga 90an ini sudah bubar meninggalkan namanya yang tenar.
Namun, para pelawak yang pernah hadir mengisi panggung grup ini tetap populer hingga saat, salah satunya pelawak Toto Asmuni atau Asmuni. Pelawak ini menjadi salah satu pemain Srimulat – diantara hampir 80an pelawak yang pernah memperkuat grup itu- paling terkenal di masa jayanya.
Toto Asmuni, pelawak senior Srimulat yang sering tampil mengenakan blangkon dan kumis kecil ala Charlie Chaplin ini beken lewat ungkapannya ‘Hil Yang Mustahal” plesetean dari kata Hal Yang Mustahil. Asmuni adalah pelawak yang tidak hanya sekadar lucu, namun ia mampu mementaskan komedi sebagai seni.
Baca juga: Bing Slamet, Maestro Lawak Legendaris Indonesia
Pelawak kelahiran Diwek, Jombang, Jawa Timur, 17 Juni 1932 ini bergabung di Srimulat sejak 1976. Awalnya, Asmuni tergabung dalam seniman ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) pada tahun 1950. Ia kemudian menyanyi bersama orkes Angkatan Darat yang kemudian diminta untuk membina orkes Angkatan Laut di Surabaya.
Dari situlah Asmuni bertemu dengan Bing Slamet. Dia banyak menimba ilmu tentang komedi, hingga akhirnya tertarik untuk memasuki dunia komedi. Setelah bergabung dengan Srimulat Surabaya ia juga bergabung dengan Srimulat Jakarta.
Pada era 1980-an, namanya pernah bersinar bersama pemain Srimulat lainnya seperti Timbul, Tarzan, Basuki, Tessy, Gepeng dan lain-lain. Asmuni sering tampil di acara televisi. Selain itu, ia juga membintangi beberapa film layar lebar seperti Gepeng Mencari Untung (1983), Gepeng Bayar Kontan (1983), dan Untung Ada Saya (1982).
Baca juga:Nya Abbas Akup, Sutradara Legendaris Film Komedi
Nama Srimulat sempat meredup pada akhir era 1980-an. Srimulat kemudian kembali melakukan reuni pada tahun 1996. dengan membuat program acara Aneka Ria Srimulat ditayangkan di Indosiar. Setelah Aneka Ria Srimulat meredup, Asmuni sempat memperkuat Ludruk Glamour namun sayangnya bernasib sama dengan Srimulat.
Asmuni adalah seniman lawak yang tumbuh dari panggung komedi kehidupan rakyat. Lawakannya sangat dekat dengan realitas kehidupan masyarakat. Dia seorang pelawak yang tidak hanya sekadar lucu, namun juga berseni. Lawakannya indah, menarik, bersahaja dan cerdas.
Seniman lawak ini meninggal dunia pada usia 75 tahun di Kampung Jatipasar, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, pukul 13.30 WIB pada Sabtu 21 Juli 2007. Sang komedian ini ,dikebumikan di Diwek, Kabupaten Jombang yang merupakan tempat kelahirannya.
Asmuni meninggalkan seorang istri, Wirantinah (67) dan tiga orang anak (Asminar Wahid, Isnin Ashari, dan Nining Astria) serta sembilan cucu. Kepergiannya merupakan kehilangan besar bagi para penggemarnya. Meski telah tiada, Asmuni tetap dikenang sebagai salah satu legenda komedi Indonesia. (Dari berbagai sumber)