By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Candi Gatotkaca, Peninggalan Hindu Kuno di Dieng
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Pariwisata > Candi Gatotkaca, Peninggalan Hindu Kuno di Dieng
Pariwisata

Candi Gatotkaca, Peninggalan Hindu Kuno di Dieng

Achmad Aristyan
Last updated: 29/03/2025 01:52
Achmad Aristyan
Share
Candi Gatotkaca di Dieng. Foto: Aristyan
SHARE

Candi Gatotkaca merupakan salah satu candi Hindu yang terletak di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Candi ini berdiri di sebelah barat Kompleks Percandian Arjuna, dekat jalan menuju Candi Bima, serta berseberangan dengan Museum Kailasa Dieng.

Nama Gatotkaca diberikan masyarakat setempat, terinspirasi dari tokoh pewayangan dalam kisah Mahabharata.

Baca Juga: Pemkab Wonosobo Imbau Warga Tetap Tenang dan Bijak Menyambut Idulfitri

Dhimas, seorang pemandu wisata Dieng, menjelaskan bahwa Candi Gatotkaca adalah bagian dari kelompok candi Hindu beraliran Syiwa yang dibangun pada akhir abad ke-8 hingga awal abad ke-9.

“Candi ini termasuk salah satu yang tertua di Pulau Jawa dan dulunya merupakan bagian dari kelompok candi yang lebih besar, termasuk Candi Setyaki, Nakula, Sadewa, Petruk, Nalagareng, dan Gatotkaca Antawirya,” ujarnya.

Sayangnya, dari semua candi tersebut, hanya Candi Gatotkaca yang masih berdiri hingga saat ini.

Keunikan Arsitektur Candi

Arsitektur Candi Gatotkaca berbentuk bujursangkar dengan pintu masuk yang menghadap ke barat.

Pada sisi lainnya terdapat relung berhias kala-makara, ciri khas candi Hindu pada masa itu.

Dhimas juga menuturkan bahwa pada masa lalu, kemungkinan besar candi ini memiliki struktur yang lebih lengkap.

“Dulu ada Candi Nakula-Sadewa yang bentuknya mirip dengan Candi Gatotkaca. Sayangnya, candi tersebut telah runtuh, dan kini batu-batunya diletakkan di dekat Candi Gatotkaca,” katanya.

Beberapa upaya pemugaran telah dilakukan untuk mempertahankan peninggalan sejarah ini.

Salah satu pemugaran besar dilakukan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah pada tahun 1979.

Lokasi dan Akses ke Candi Gatotkaca

Candi Gatotkaca berada di kawasan wisata Dieng, tepatnya di Karangsari, Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara.

Dari pusat Kabupaten Wonosobo, perjalanan menuju candi ini berjarak sekitar 27 kilometer atau sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan.

Menurut Dhimas, lokasi candi yang strategis membuatnya menjadi salah satu destinasi yang sering dikunjungi wisatawan.

Baca Juga: Goza Mauser, Menjaga Warisan Pertanian Kentang di Tengah Pariwisata Dieng

“Banyak wisatawan yang mampir ke sini setelah mengunjungi Kompleks Candi Arjuna atau Museum Dieng Kailasa. Apalagi, dari sini, pemandangan Dieng sangat indah, terutama saat pagi hari ketika kabut masih menyelimuti,” jelasnya.

Keberadaan Candi Gatotkaca menjadi bukti sejarah kejayaan agama Hindu di Dieng pada masa lampau.

Meski sebagian besar candi di sekitarnya telah runtuh, candi ini tetap berdiri sebagai saksi bisu perjalanan waktu.

You Might Also Like

Menelusuri Tokoh Emansipasi Di Museum RA Kartini

Pentas Bundengan Sekaring Rasa Memukau di Atas Air Telaga Menjer

Istana Kuning: Ikon Budaya Kalimantan Tengah yang Memikat

Wisata Gratis Menyaksikan Cityscape Wonosobo dari Dalan Anyar

WNFC 2025 Tampilkan Keagungan Budaya Lokal Wonosobo

TAGGED:banjarnegaracandiCandi Gatotkacadienggatotkaca

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article museum kailasa dieng Museum Kailasa, Warisan Sejarah Peradaban Kuno Dieng
Next Article Fearless Society Tampilkan Balon Udara Yamato dalam Festival Mudik 2025
1 Comment 1 Comment
  • Pingback: Candi Bima, Warisan Purbakala Dieng dengan Sentuhan Arsitektur India - emmanus.com

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?