Desa wisata Mergolangu terletak di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Wonosobo. Desa ini merupakan destinasi wisata yang sedang dikembangkan menjadi kawasan lima Dieng baru.
Meski dikenal dengan keindahan Gunung Lanang, namun desa Mergolangu juga memiliki potensi wisata menarik lainnya. Beberapa diantaranya ada kesenian tari Lengger, Warok, kerajinan topeng, hingga pengalaman membuat gula aren.
Desa yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan peternak ini dikelilingi hutan dan pegunungan dengan ketinggian sekitar 984 meter. Sebagian besar hutan di Mergolangu 80%nya adalah kawasan Perhutani.
Kawasan ini mayoritas ditanami pohon pinus. Tanaman pinus itu difungsikan sebagai hutan produktif yang juga bisa disadap warga.
Wisata Alam Gunung Lanang
Disamping menawarkan keindahan hutan pinus, Desa wisata Mergolangu memiliki banyak potensi menarik seperti Gunung Lanang. Kepala Desa Mergolangu, Bambang Wahono menjelaskan Gunung Lanang ini sedang dikembangkan menjadi kawasan lima Dieng Baru.
“Gunung Lanang adalah sebuah wisata di kabupaten Wonosobo yang dalam rencana akan dikembangkan menjadi kawasan lima Dieng baru. Rencana ini mulai dirintis dari tahun 2015 sampai sekarang. Dulunya wisata ini berkembang pesat hingga jumlah pengunjungnya bisa mencapai ribuan, sebelum adanya pandemi” jelas Bambang Wahono.
Wisata Seni dan Budaya

Kegiatan seni dan budaya juga masih melekat erat dalam kehidupan masyarakat Mergolangu. Bambang Wahono, Kepala Desa Mergolangu menambahkan kesenian di Desa ini ada banyak seperti Tari Lengger, Tari Warok, pertunjukan wayang dan lainnya
“Desa Mergolangu memiliki beberapa kesenian yang hampir di setiap dusun ada semua. Kesenian tersebut seperti tari Topeng, Tari Lengger, Ndolalak, Tari Angguk. Kemudian ada juga pengrajin topeng” ungkap Bambang.
Seperti yang dijelaskan Kepala Desa Bambang Wahono, pengunjung juga dapat melihat proses pembuatan Topeng. Ada beberapa macam topeng yang biasanya dibuat, seperti Topeng Sontoloyo, Kebo Giro, Topeng Gondosulli dan lainnya.
Tak hanya seni dan kebudayaan, Desa Wisata Mergolangu juga memiliki beberapa produk khas seperti gula aren. Pengunjung juga bisa melihat dan merasakan langsung pembuatan gula aren.
Menurut Bambang Wahono, produksi gula aren selama 10 tahun mulai berkurang. Alasannya karena banyak pohon aren yang ditebang untuk dijadikan bahan baku mie gelang.
Sepi Pengunjung Setelah Pandemi
Desa Wisata Mergolangu dengan segala keindahan alam dan budayanya telah menarik banyak perhatian orang-orang. Akan tetapi setelah pandemi, jumlah pengunjung berkurang. Kepala Desa, Bambang Waluyo, menjelaskan karena tidak ada lagi yang berkunjung maka sarana dan prasarana tidak terawat, sehingga perlu diperbaiki kembali.
Lebih lanjut, Bambang menjelaskan di tahun 2025, Desa Mergolangu akan merehab semua fasilitas yang ada.
“Rencana untuk tahun 2025, kita sudah punya planning, melalui anggaran dana desa, kita akan merehab semua sarana dan prasana. Diantaranya dek papan pangan, garasi sepeda ontel, warung komunal, juga akan membuat tempat parkir di dalam wisata” tutur Bambang.
Di samping itu, karena jarak Desa ke pusat kota Wonosobo jauh, Bambang menjelaskan ada beberapa program menarik.
“Karena jarak Desa Mergolangu jauh dari pusat kota, kita membuat beberapa program. Pertama, ada pasar desa wisata yang akan ditempatkan di depan pintu masuk Mergolangu. Nanti ketika pengunjung masuk, akan diarahkan menggunakan transportasi lokal. Selain itu, pengunjung juga bisa melihat berbagai oleh-oleh khas penduduk Mergolangu. Kita juga menyediakan homestay dengan harga yang relatif terjangkau” ungkap Bambang Wahono.