Pulau Flores di provinsi Nusa Tenggara Timur, menyimpan beragam cerita rakyat yang menarik. Salah satunya adalah legenda tentang makhluk mitos yang dikenal dengan nama Ebu Gogo.
Legenda ini berasal dari Kampung ‘Ua, yang kini dikenal sebagai Rua di Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo. Melalui cerita ini, kita dapat memahami budaya lokal menggunakan mitos untuk mengajarkan nilai-nilai kehidupan.
Kisah Ebu Gogo: Makhluk Misterius yang Menghuni Gua di Kaki Gunung
Melansir dari kompasiana.com, menurut cerita yang disampaikan Kakek Arnoldus, salah satu sumber utama tentang legenda Ebu Gogo, makhluk ini digambarkan sebagai sosok dengan tubuh berbulu dan wajah mirip kera, tetapi memiliki kemampuan berdiri tegak seperti manusia.
Ebu Gogo juga dikenal memiliki gigi taring yang besar, menciptakan gambaran makhluk yang tampak menakutkan namun sekaligus penuh misteri.
Ebu Gogo tinggal di gua-gua tersembunyi yang terletak di kaki Gunung Ebulobo, yang dalam bahasa lokal disebut Lia Ula. Letak gua ini tidak jauh dari kampung ‘Ua yang dulu.
Dalam cerita itu, Ebu Gogo dikenal sebagai makhluk yang sangat kuat, lincah, dan pemakan segala. Mereka sering kali mengganggu penduduk dengan mencuri makanan dari kebun dan lumbung warga.
Keberadaan mereka menjadi masalah besar bagi penduduk kampung yang harus berhadapan dengan makhluk yang sulit ditangkap ini.
Baca juga: Legenda Jedo Pare dan Pengorbanan Seorang Perempuan
Peristiwa Tragis dan Tindakan Penduduk ‘Ua
Suatu hari, salah satu Ebu Gogo betina tertangkap tangan saat mencuri makanan. Kejadian ini berakhir tragis dengan kematian bayi Ebu Gogo yang tertinggal di dalam pondok.
Kejadian itu semakin memperburuk hubungan antara Ebu Gogo dan penduduk kampung. Mereka akhirnya memutuskan untuk mengambil tindakan lebih lanjut.
Penduduk kampung ‘Ua merencanakan sebuah aksi penyergapan besar. Setelah sebuah pesta besar di mana seluruh Ebu Gogo hadir, penduduk menutup pintu keluar gua Lia Ula dan membanjiri pintu masuk dengan ijuk.
Ebu Gogo pun menggunakan ijuk untuk tidur.
Namun, kejadian buruk terjadi ketika penduduk kampung melemparkan puntung bara api ke arah gua, yang mengakibatkan kebakaran besar yang membunuh seluruh Ebu Gogo, kecuali sepasang Ebu Gogo yang sedang mencari makanan dan berhasil melarikan diri.
Ebu Gogo: Antara Mitos dan Fakta Sejarah
Dilansir dari detik.com, meskipun legenda Ebu Gogo lebih sebagai cerita rakyat, cerita ini menarik perhatian ilmuwan dan peneliti, terutama dalam bidang sosial-antropologi dan arkeologi.
Menurut beberapa ahli, cerita Ebu Gogo mungkin mengandung unsur sejarah yang lebih dalam.
Beberapa spekulasi beredar bahwa legenda ini terinspirasi dari penemuan Homo floresiensis, atau yang lebih dikenal dengan sebutan “hobbit”.
Spesies manusia purba ini ditemukan di Flores dan memiliki ciri fisik yang mirip dengan deskripsi Ebu Gogo, seperti tubuh kecil dan postur tegak.
Hingga saat ini belum ada bukti langsung yang menghubungkan Ebu Gogo dengan Homo floresiensis, namun cerita ini tetap menjadi bagian penting dari sejarah lisan masyarakat Flores.
Ebu Gogo berfungsi tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai pengingat tentang hubungan manusia dengan alam dan makhluk-makhluk yang dianggap asing atau berbeda. (Dari berbagai sumber)