By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sejarah Perayaan Cap Go Meh yang Jatuh 12 Februari 2025
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Sejarah Perayaan Cap Go Meh yang Jatuh 12 Februari 2025
Tradisi

Sejarah Perayaan Cap Go Meh yang Jatuh 12 Februari 2025

Achmad Aristyan
Last updated: 06/02/2025 03:46
Achmad Aristyan
Share
Perayaan Cap Go Meh. Foto: merata.net/Erick Didu
SHARE

Cap Go Meh tahun 2025 merupakan puncak dari rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada hari ke-15 bulan pertama dalam kalender lunar China. Tradisi ini menandai malam purnama pertama di awal tahun baru dan menjadi simbol penutup rangkaian perayaan Imlek.

Melansir dari cnnindonesia.com, dalam dialek Hokkien, “Cap” berarti sepuluh, “Go” berarti lima, dan “Meh” berarti malam, sehingga secara harfiah Cap Go Meh berarti “malam kelima belas”.

Pada tahun 2025, perayaan Cap Go Meh akan jatuh pada 12 Februari 2025, tepat 15 hari setelah Tahun Baru Imlek yang dirayakan pada 29 Januari 2025.  

Makna dan Tradisi Cap Go Meh  

Cap Go Meh memiliki makna penting bagi masyarakat Tionghoa. Selain sebagai perayaan penutup Imlek, malam purnama pertama ini melambangkan harapan dan keberuntungan untuk tahun baru.  

Dalam perayaan Cap Go Meh, berbagai tradisi khas biasanya dilakukan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Salah satunya adalah Festival Lampion, di mana ribuan lampion warna-warni dinyalakan sebagai simbol penerangan dan harapan baik di tahun baru. 

Selain itu, tarian Barongsai dan Liong menjadi atraksi yang dipercaya membawa keberuntungan.

Tak ketinggalan, masyarakat juga menikmati onde-onde, kue bola ketan berisi kacang merah atau wijen yang melambangkan persatuan dan kebersamaan. 

Di beberapa daerah seperti Singkawang, Bogor, dan Jakarta, perayaan semarak dengan Pawai Budaya, yang menampilkan karnaval, pentas seni, serta ritual khas seperti Tatung di Singkawang.

Baca juga: Festival Perang Air Meriahkan Imlek 2576 di Selatpanjang Riau

Perayaan Cap Go Meh di Indonesia  

Dilansir dari news.detik.com, di Indonesia perayaan Cap Go Meh digelar dengan meriah di berbagai kota, terutama di daerah dengan komunitas Tionghoa yang besar.

Singkawang, Kalimantan Barat, menjadi salah satu pusat perayaan yang paling terkenal, dengan ritual Tatung yang menampilkan orang-orang dalam keadaan trans melakukan atraksi ekstrem.  

Sementara itu, di Bogor, Jawa Barat, suasana Cap Go Meh semakin semarak dengan pawai budaya, yang menampilkan atraksi barongsai, liong, serta berbagai kesenian lokal.

Di ibu kota, Jakarta, perayaan ini dapat ditemukan di kawasan pecinan seperti Glodok dan Pantjoran PIK, yang dipenuhi dengan festival kuliner khas Cap Go Meh.

Cap Go Meh bukan hanya perayaan penutup Tahun Baru Imlek, tetapi juga menjadi ajang kebersamaan dan doa untuk keberuntungan di tahun yang baru.

Tradisi ini terus dilestarikan masyarakat Tionghoa di berbagai daerah, menjadikannya bagian penting dari keberagaman budaya Indonesia. 

You Might Also Like

Tradisi Lisan Lamut Banjarmasin yang Diambang Kepunahan

Bupati Gunungkidul Jalani Prosesi Ruwatan Demi Kepemimpinan yang Lurus

Kesenian Burdah, Lantunan Syair dari Osing Banyuwangi

Suku Baduy Dalam Tetap Setia Bersama Alam

Tradisi Mekiwuka, Parade Perayaan Sambut Tahun Baru

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Hutan Kera Nepa, Saksi Sejarah Perjuangan Raden Segoro
Next Article Asal-Usul Padi dalam Legenda Beru Dayang Tanah Karo
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?