By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Candi Borobudur di Magelang dan Perjalanan Sejarah Penemuannya
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Candi Borobudur di Magelang dan Perjalanan Sejarah Penemuannya
Warisan Budaya

Candi Borobudur di Magelang dan Perjalanan Sejarah Penemuannya

Achmad Aristyan
Last updated: 12/05/2025 03:19
Achmad Aristyan
Share
Stupa utama di Candi Borobudur. Foto: Jowo News
SHARE

Candi Borobudur yang terletak di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dikenal sebagai candi Buddha terbesar di dunia.

Melansir dari BBC, candi ini memiliki ketinggian sekitar 42 meter, panjang 121,66 meter, dan lebar 121,38 meter.

Dibangun pada masa Dinasti Syailendra, pembangunan Candi Borobudur diperkirakan dimulai pada 770 Masehi dan selesai pada 842 Masehi.

Setiap tahunnya, Candi Borobudur menjadi tempat perayaan Hari Raya Waisak, termasuk perayaan Waisak 2025, yang diadakan dengan mengadakan berbagai ritual dan ibadah di sekitar candi ini.

Namun, siapa sebenarnya yang dapat dianggap sebagai penemu Candi Borobudur yang telah terkubur lama dan terlupakan?

Baca Juga: Sejarah Waisak di Candi Borobudur, Dari Dinasti Syailendra-Sekarang

Candi ini sempat terpendam tanah dan abu vulkanik Gunung Merapi serta tertutup semak-semak yang lebat.

Candi Borobudur baru kembali menarik perhatian pada awal abad ke-19, saat Indonesia masih berada di bawah pemerintahan Inggris.

Pada masa pemerintahan Inggris di Hindia Belanda (1811-1816), tepatnya ketika Thomas Stamford Raffles menjabat sebagai Gubernur Jenderal, perhatian terhadap Candi Borobudur mulai muncul.

Raffles dikenal sebagai sosok yang tertarik pada sejarah, alam, dan kebudayaan Nusantara.

Ketika mendengar kabar tentang keberadaan sebuah candi besar di Magelang, Raffles segera memerintahkan seorang insinyur untuk melakukan penyelidikan pada tahun 1814.

Sebanyak 200 orang dikerahkan untuk menebangi pohon-pohon, membersihkan semak-semak, dan menggali tanah yang menutupi candi ini.

Upaya pembersihan dan penggalian ini mengungkap kembali bentuk Candi Borobudur yang tersembunyi.

Karena inisiatifnya yang langsung memerintahkan penyelidikan, Raffles sering dianggap sebagai penemu Candi Borobudur.

Namun, ada pendapat lain yang menyebutkan bahwa Candi Borobudur sebenarnya sudah diketahui VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie, atau Perusahaan Hindia Timur Belanda) sejak abad ke-17.

Sejarawan Peter Carey, misalnya, mengungkapkan bahwa pada masa pemerintahan VOC, seorang insinyur militer asal Prussia, Carl Friedrich Reimer, telah menemukan keberadaan candi ini saat sedang mensurvei benteng-benteng VOC di Nusantara.

Meski ada klaim berbeda tentang siapa yang pertama kali menemukan Candi Borobudur, pembersihan candi ini dilanjutkan Hartman, Residen Kedu, yang melanjutkan pekerjaan yang telah dimulai pada masa pemerintahan Raffles.

Pada tahun 1835, Candi Borobudur mulai terlihat jelas, menyembul di atas bukit.

Selanjutnya, pada akhir abad ke-19, tepatnya antara tahun 1890 dan 1891, pekerjaan penggalian dilanjutkan hingga panel-panel relief di bagian kaki candi yang sebelumnya terpendam dapat kembali terlihat.

Candi Borobudur terkenal dengan relief-reliefnya yang indah dan sarat makna.

Berdasarkan informasi dari Kompas.com, Candi Borobudur memiliki total 2.672 panel relief yang terbagi dalam dua jenis: panel naratif dan panel dekoratif.

Dari jumlah itu, 1.460 panel adalah panel naratif yang menceritakan kisah-kisah Buddha dan ajaran-ajarannya, sedangkan 1.212 panel lainnya bersifat dekoratif.

Panel-panel naratif ini terbagi dalam sebelas baris yang mengelilingi candi, dan masing-masing panel menceritakan kisah tertentu.

Baca Juga: Candi Borobudur Hadirkan Destinasi Wisata Edukasi Baru 

Di antaranya adalah kisah Karmawibhangga (160 panel), Lalitawistara (120 panel), berbagai kisah Jataka dan Awadana (372 panel), serta Gandawyuha (serangkaian panel yang berjumlah 128, 100, 88, 88, 84, dan 72 panel pada beberapa tingkat candi).

Relief-relief ini dapat dibaca searah jarum jam, yang menggambarkan kehidupan alam, aktivitas manusia, hingga ajaran moral yang mendalam.

Pengunjung yang melihatnya dapat merenungkan pesan-pesan moral yang mengajarkan tentang karma, pencerahan, dan kesucian.

Meskipun banyak klaim yang berbeda mengenai siapa yang pertama kali menemukan Candi Borobudur, kontribusi Raffles dalam memperkenalkan dan merawat candi ini tidak dapat dipungkiri.

Hingga kini, Candi Borobudur tetap menjadi simbol penting dalam kebudayaan Buddha dan merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO yang paling terkenal di Indonesia.

You Might Also Like

Legenda Dadung Awuk dan Jaka Tingkir dalam Seni Teater

Kesenian Toleat, Alat Musik Terinspirasi Permainan Anak Gembala

Tari Muang Sangkal, Tarian Penolak Bala Masyarakat Madura

Simbol Patriotisme Masyarakat Maluku Dalam Gerak Tari Cakalele

Kuliner Tehong Krutuk Khas Daerah Lahat yang Menggoda Selera

TAGGED:buddhacandi borobudurdinasti syailendramagelangterbesar di dunia

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article MTD 2025 Suguhkan Atmosfer Tempo Doeloe di Magelang
Next Article Fadli Zon Ajak HIPIIS Berperan dalam Kebijakan Publik
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?