By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Masjid Agung Rembang, Cagar Budaya Tertua di Pantura
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Warisan Budaya > Masjid Agung Rembang, Cagar Budaya Tertua di Pantura
Warisan Budaya

Masjid Agung Rembang, Cagar Budaya Tertua di Pantura

Ridwan
Last updated: 27/01/2025 02:31
Ridwan
Share
3 Min Read
Masjid Agung Rembang tampak dari luar. Foto: dinbudpar.rembangkab.go.id
SHARE

Masjid Agung Rembang, berlokasi di pusat kota di Jalur Pantura, tepatnya Kutoharjo, Rembang. Masjid ini termasuk kompleks makamnya merupakan cagar budaya yang dibangun tahun 1814 M oleh Adipati Condrodiningrat.

Dinobatkan sebagai masjid tertua yang ada di Rembang, Masjid Agung Rembang ini memiliki riwayat sejarah yang panjang sejak era penjajahan Belanda.

Terpengaruh arsitektur Timur Tengah

Masjid adai di area rumah dinas Bupati (kini Museum RA Kartini), alun-alun kota Rembang.

Di masa lampau, bangunan ini dibuat dari bahan kayu seadanya. Karena konstruksinya yang mulai rapuh akhirnya dilakukan renovasi. Tercatat masjid ini telah mengalami 6 kali pemugaran.

Meski mengalami pemugaran, namun bangunan induk masih dijaga keasliannya. Arsitekturnya sendiri menggabungkan antara Timur Tengah dengan Islam.

Terdiri dari dua lantai, bangunan ini juga menggunakan arsitektur khas Jawa. Misalnya atap limasan bersusun tiga, ukiran tradisional kayu di jendela, tiang, pagar, dan lain-lain.

Selain itu, sebagian bentuk bangunan ini mengadopsi seni arsitektur dari Timur Tengah.

Interiror dalam Masjid Agung Rembang, Jawa Tengah. Foto: GoogleMaps/ivan f1

Kompleks Pemakaman Masjid Agung

Sebagaimana model masjid kuno, bangunan ini juga memiliki kompleks pemakanan yang berada di belakang masjid, sebelah barat.

Bangunan ini berbentuk segi delapan model arsitektur Eropa yang cukup megah yang berpusat pada lima buah makam yang ada di dalamnya.

Kompleks makam ini terkenal dengan sebutan makam Pangeran Sedolaut (Pangeran Sekarlaut), meskipun di dalamnya terdapat makam lain yang secara berjajar dari barat ke timur.

Di pemakaman tersebut terdapat makam Adipati Condrodiningrat (1289 H) dan istrinya (1291 H).

Ada juga makam R. Tumenggung Pratiktoningrat/Kanjeng P. Sedolaut (tahun 1757 ); dan istrinya (tidak tertulis tahunnya); serta makam istri Patih Pati, yaitu Raden Ayu Sasmoyo.

Menurut sejumlah catatan sejarah, Pangeran Sedo Laut dikenal bukan hanya sebagai bupati, melainkan juga sebagai ulama. Dia selalu menyempatkan berkunjung ke masjid yang dibangunnya dan juga mengajarkan agama Islam.

Dinamakan Sedo Laut karena dia hampir setiap hari selalu berkunjung ke pinggir Laut Rembang. Tujuannya ke pantai adalah untuk mandi dan melaksanakan sholat tahajud di sana.

Sampai suatu hari, Bupati Rembang ini tidak pulang ke rumah dan ditemukan sudah meninggal di pantai. Kemudian Pangeran Sedo Laut dimakamkan di belakang masjid tersebut.

Destinasi Religi dan Sejarah

Masjid ini terletak di tempat yang strategis, sehingga setiap harinya banyak umat Islam yang menunaikan shalat berjamaah di sini. Selain warga setempat, juga banyak musafir yang singgah.

Di samping itu masjid juga mengadakan pengajian selapanan yang digelar se-Kabupaten Rembang.

Saat ini, Masjid Agung Rembang tidak hanya menjadi bangunan yang digunakan untuk beribadah, namun juga sebagai destinasi wisata religi dan sejarah.

You Might Also Like

Bundo Kanduang Penjaga Nilai Adat Minangkabau

Uta Kelo dan Duo Sole, Kuliner Tradisional Khas Palu

Nasi Kebuli, Tradisi Masakan Arab yang Melekat di Indonesia

Seni Tari Beskalan Bermula Dari Penari Jalanan

Pasar Legi Kotagede, Pasar Tertua Di Yogyakarta

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Menkomdigi Meutya Hafid Ajak Sivitas Bersinergi
Next Article Kisah Dibalik Corak Keindahan Batik Lasem
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?