By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Sambut Ramadhan dengan Semangat Perang Air Bajong Banyu
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Sambut Ramadhan dengan Semangat Perang Air Bajong Banyu
Tradisi

Sambut Ramadhan dengan Semangat Perang Air Bajong Banyu

Ridwan
Last updated: 23/02/2025 13:30
Ridwan
Share
3 Min Read
Salah satu prossesi dalam tradisi Bajong Banyu. Foto: magelangkab.go.id
SHARE

Menjelang bulan suci Ramadhan, masyarakat Dusun Dawung, Desa Banjarnegoro, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, memiliki tradisi unik yang dikenal sebagai Bajong Banyu.

Tradisi ini untuk mempersiapkan diri secara spiritual sebelum memasuki bulan puasa.

Perang Air dalam Tradisi Bajong Banyu

Setiap tahun, prosesi ini dimulai dengan pengambilan air dari sumber Sendang Kedawung oleh puluhan warga, termasuk tokoh masyarakat dan perangkat desa setempat.

Mereka datang dengan membawa kendi, sementara para tokoh masyarakat mengambil air di Sendang Kedawung dengan pengawalan pasukan Bregada.

Perjalanan menuju sumber air yang berjarak sekitar 100 meter dilakukan dengan penuh khidmat, disertai suara bonang dan kenong. Sebelum mengambil air, para penari melakukan tarian sebagai bagian dari ritual tersebut.

Air yang dianggap suci itu kemudian dibawa kembali ke pusat dusun.

Sesepuh desa menuangkan air tersebut ke dalam gentong dan menyiramkan serta melemparkannya kepada masyarakat, sehingga terciptalah perang air yang menjadi inti dari tradisi Bajong Banyu.

Menjaga Sumber Mata Air

Ketua Karangtaruna Dusun Dawung, Gepeng Nugroho, menjelaskan bahwa tradisi ini merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan setiap menjelang Ramadhan, bertujuan untuk membersihkan diri sebelum memasuki bulan suci tersebut.

Menurut Gepeng, terdapat banyak makna filosofis yang terkandung dalam Tradisi Bajong Banyu ini, termasuk pentingnya keberadaan air di Sendang Kedawung yang memberikan kehidupan bagi masyarakat setempat.

Gepeng menambahkan bahwa sumber air ini tidak pernah kering, bahkan di musim kemarau, sehingga keberlanjutan sumber air tersebut harus terus dijaga demi kehidupan masyarakat desa.

“Sejak dahulu, mata air di Sendang Kedawung unik karena tetap mengalir meski musim kemarau. Ritual ini juga mengingatkan pentingnya menjaga sumber mata air bagi masyarakat,” ujarnya.

Dilestarikan Menjelang Bulan Ramadhan

Selain itu, Bajong Banyu diadakan untuk memberikan kemasan lebih menarik pada tradisi padusan menjelang Ramadhan, sekaligus menjadi daya tarik seni dan budaya yang menarik wisatawan.

Gepeng menegaskan bahwa upaya ini dilakukan untuk mengemas padusan dengan lebih menarik, menggabungkan atraksi budaya agar mampu menarik minat para pengunjung.

Salah seorang warga, Suparno, menyatakan bahwa selain berfungsi sebagai padusan, tujuan dari Bajong Banyu adalah untuk merayakan kebersamaan.

Dalam acara ini, masyarakat dapat bersatu dan merayakan semangat kebersamaan melalui permainan air. “Kami saling bersama-sama dan bergembira menyambut bulan suci Ramadhan dengan penuh semangat,” ujarnya.

Selain kesenian tradisional, rangkaian acara ini juga mencakup peragaan busana dengan kostum unik hasil kreasi masyarakat Dusun Dawung dan sekitarnya.

Dengan adanya berbagai elemen ini, Tradisi Bajong Banyu semakin menarik dan terus dilestarikan setiap menjelang bulan Ramadhan. (Achmad Aristyan- Sumber: magelangkab.go.id)

You Might Also Like

Gasdeso, Atraksi Tradisi Perang Nasi di Blora

Lomba Sapi Sonok, Adu Kecantikan Sepasang Sapi Betina Madura

Cara Perempuan Mentawai Temukan Jati Diri Melalui Kerik Gigi

Harmoni Tradisi ‘Nikah Tembakau’ di Lereng Gunung Sumbing

Tradisi Baayun Maulud di Banjarbaru Dimeriahkan 276 Peserta

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Ridwan
Content Editor
Previous Article Malino Highlands: Destinasi Wisata Relaksasi Di Perkebunan Teh
Next Article Ritual Nyadran Soropadan: Hormati Leluhur dengan Cara Berbeda
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?