By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Tradisi Bambu Gila Baramasewel, Permainan Sarat Nuansa Magis
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Tradisi > Tradisi Bambu Gila Baramasewel, Permainan Sarat Nuansa Magis
Tradisi

Tradisi Bambu Gila Baramasewel, Permainan Sarat Nuansa Magis

Achmad Aristyan
Last updated: 04/01/2025 04:16
Achmad Aristyan
Share
Baramasewel atau tradisi bambu gila dari Maluku. Foto: Wikipedia/Djuli Pamungkas
SHARE

Di tanah Maluku, terdapat sebuah tradisi unik yang sarat nuansa magis bernama bambu gila. Masyarakat setempat menyebut juga tradisi dan juga permanan ini dengan sebutan Baramasewel.

Belum ada catatan sejarah terkait asal mula tradisi ini. Namun permainan tradisional unik ini diyakini telah ada jauh sebelum masuknya agama Islam dan Kristen di wilayah itu. 

Selain menjadi hiburan, tradisi bambu gila juga mencerminkan kekayaan budaya masyarakat Maluku yang penuh makna dan nilai sejarah hingga masih dilestarikan hingga kini.  

Ritual Mistis 

Dilansir dari indonesia.go.id, permainan bambu gila dimulai dengan sebuah ritual khusus. Seorang pawang membakar kemenyan menggunakan wadah tempurung kelapa, yang kemudian asapnya diarahkan ke bilah bambu. 

Ritual ini bertujuan untuk “mengundang” kekuatan gaib yang diyakini mampu menggerakkan bambu. Setelah ritual selesai, bambu secara ajaib mulai bergerak sesuai kehendak sang pawang, menambah kesan mistis pada permainan ini.  

Saat bambu bergerak, para pemain harus memeluk dan menahan lajunya, meskipun sering kali pergerakan bambu sulit dikendalikan. Sang pawang terus memimpin permainan dengan melafalkan mantra seperti “hei baramasuwel!” hingga ia memutuskan permainan berakhir.  

Pemain Berbaju Merah

Melansir dari Kompas, permainan bambu gila tidak bisa dimainkan sembarang orang. Dalam masyarakat Maluku tradisional, hanya mereka yang sudah terpilih yang boleh berpartisipasi. 

Para pemain diwajibkan bertelanjang dada dan mengenakan pakaian serba merah, mulai dari celana hingga ikat kepala. Iringan musik tradisional menambah intensitas permainan, dengan tempo yang semakin cepat memicu pergerakan bambu menjadi lebih liar. 

Pemainan ini biasanya terdiri tujuh orang atau lebih, tergantung panjang bambu yang digunakan.  

Bambu Istimewa

Bambu yang digunakan dalam permainan ini juga tidak sembarangan. Bambu diambil dari hutan setelah melewati ritual khusus, memastikan bambu memenuhi syarat mistis dan fisik. 

Diameter bambu biasanya berkisar antara 8-10 cm, dengan panjang mencapai 3 meter atau lebih. Bambu kemudian diberi perlakuan khusus, seperti mengikatkan kain pada kedua ujungnya dan memperlakukannya seolah-olah ia memiliki jiwa. 

Proses ini menunjukkan penghormatan terhadap elemen bambu sebagai bagian dari permainan tradisional yang mengandung nilai spiritual.  

Kekayaan Tradisi yang Menarik  

Bambu gila bukan sekadar permainan rakyat; ia adalah cerminan kebudayaan Maluku yang adiluhung. Tradisi ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyimpan nilai-nilai kekompakan, keberanian, dan penghormatan terhadap kekuatan alam dan spiritual.  

Sebagai salah satu warisan budaya nusantara, bambu gila terus menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Permainan ini mengingatkan kita pada kekayaan tradisi Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan sebagai identitas bangsa.

You Might Also Like

Mengenal Aruh Baharin, Ritual Adat Dayak Meratus Halong

Seni Gambuh Wujud Kebinekaan dan Pelestarian Budaya

Keseruan Perang Tombak Kayu Pasola Ala Masyarakat Sumba 

Tradisi Cheng Beng Didukung Jadi Wisata Budaya Spiritual

Media Berbagi Jelang Ramadhan Melalui Tradisi Punggahan

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Stasiun Whoosh Karawang Berdampak pada Aktivitas Ekonomi
Next Article Menelusuri Nilai Filosofis dan Estetis di Balik Rumoh Aceh
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?