Di tanah Maluku, terdapat sebuah tradisi unik yang sarat nuansa magis bernama bambu gila. Masyarakat setempat menyebut juga tradisi dan juga permanan ini dengan sebutan Baramasewel.
Belum ada catatan sejarah terkait asal mula tradisi ini. Namun permainan tradisional unik ini diyakini telah ada jauh sebelum masuknya agama Islam dan Kristen di wilayah itu.
Selain menjadi hiburan, tradisi bambu gila juga mencerminkan kekayaan budaya masyarakat Maluku yang penuh makna dan nilai sejarah hingga masih dilestarikan hingga kini.
Ritual Mistis
Dilansir dari indonesia.go.id, permainan bambu gila dimulai dengan sebuah ritual khusus. Seorang pawang membakar kemenyan menggunakan wadah tempurung kelapa, yang kemudian asapnya diarahkan ke bilah bambu.
Ritual ini bertujuan untuk “mengundang” kekuatan gaib yang diyakini mampu menggerakkan bambu. Setelah ritual selesai, bambu secara ajaib mulai bergerak sesuai kehendak sang pawang, menambah kesan mistis pada permainan ini.
Saat bambu bergerak, para pemain harus memeluk dan menahan lajunya, meskipun sering kali pergerakan bambu sulit dikendalikan. Sang pawang terus memimpin permainan dengan melafalkan mantra seperti “hei baramasuwel!” hingga ia memutuskan permainan berakhir.
Pemain Berbaju Merah
Melansir dari Kompas, permainan bambu gila tidak bisa dimainkan sembarang orang. Dalam masyarakat Maluku tradisional, hanya mereka yang sudah terpilih yang boleh berpartisipasi.
Para pemain diwajibkan bertelanjang dada dan mengenakan pakaian serba merah, mulai dari celana hingga ikat kepala. Iringan musik tradisional menambah intensitas permainan, dengan tempo yang semakin cepat memicu pergerakan bambu menjadi lebih liar.
Pemainan ini biasanya terdiri tujuh orang atau lebih, tergantung panjang bambu yang digunakan.
Bambu Istimewa
Bambu yang digunakan dalam permainan ini juga tidak sembarangan. Bambu diambil dari hutan setelah melewati ritual khusus, memastikan bambu memenuhi syarat mistis dan fisik.
Diameter bambu biasanya berkisar antara 8-10 cm, dengan panjang mencapai 3 meter atau lebih. Bambu kemudian diberi perlakuan khusus, seperti mengikatkan kain pada kedua ujungnya dan memperlakukannya seolah-olah ia memiliki jiwa.
Proses ini menunjukkan penghormatan terhadap elemen bambu sebagai bagian dari permainan tradisional yang mengandung nilai spiritual.
Kekayaan Tradisi yang Menarik
Bambu gila bukan sekadar permainan rakyat; ia adalah cerminan kebudayaan Maluku yang adiluhung. Tradisi ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menyimpan nilai-nilai kekompakan, keberanian, dan penghormatan terhadap kekuatan alam dan spiritual.
Sebagai salah satu warisan budaya nusantara, bambu gila terus menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Permainan ini mengingatkan kita pada kekayaan tradisi Indonesia yang patut dijaga dan dilestarikan sebagai identitas bangsa.