Memasuki tahun 2025, pemerintah kota Yogyakarta kini kembali bersiap menyambut kedatangan para wisatawan lokal mauun global dengan menyiapkan sejumlah agenda dan event wisata.
Dilansir dari laman warta. jogjakota.goid, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko menyampaikan, akan ada banyak event menarik yang disuguhkan di tahun 2025. Untuk semakin menambah daya tarik wisata Kota Yogya.
“Event unggulan seperti Wayang Jogja Night Carnival serta event tahunan lainnya akan dikemas semakin menarik. Kemudian membuka peluang juga berkolaborasi menciptakan berbagai event baru nan unik, yang melibatkan komunitas dan beragam pecinta hobi,” terangnya.
Data semenetar menunjukan, jumlah kunjungan wisatawan di Kota Yogyakarta terus mengalami kenaikan, tercatat hingga akhir November tahun 2024 menembus 9,5 juta orang.
Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Caesaria Eka Yulianti menjelaskan, statistik pergerakan wisatawan di tahun 2024 naik hampir 3 juta kunjungan dibandingkan tahun 2023.
“Pergerakan sudah melebihi dari target 5 juta wisatawan, data di akhir November sudah mencapai 9,5 juta. Untuk total sepanjang 2024 masih kami olah, kemungkinan bisa mencapai 10 juta wisatawan karena ada libur Natal dan Tahun baru dibarengi masa libur sekolah,” jelasnya, Jumat (3/1/2025).
Pihaknya mengatakan, salah satu yang mendongkrak pergerakan wisatawan di Kota Yogya di tahun 2024 adalah mulai beroperasinya Tol Prambanan. Sehingga aksesibilitas lebih mudah dan cepat, baik dari barat maupun timur.
“Ini menjadi peluang baik yang bisa kita tangkap bersama, untuk mewujudkan quality tourism. Jadi bukan hanya jumlah kunjungan saja tapi juga lama tinggal dan belanja wisatawan,” katanya.
Menurutnya sektor pariwisata memiliki multiplier effect yang berdampak pada sektor lainnya. Sehingga konsep pentahelix harus diupayakan bersama dengan melibatkan lima unsur yaitu pemerintah, pelaku bisnis, masyarakat, komunitas, kampus untuk berkolaborasi bersama menciptakan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
“Sengkuyung (dikerjakan bersama-sama secara gotong-royong) dari semua unsur ya, tidak bisa sendiri untuk mewujudkan quality tourism yang sustainable. Mulai dari atraksi, aktivitas, aksesibilitas, akomodasi, dan amenitas ini harus ditingkatkan bersama-sama kualitasnya, sehingga semakin banyak pihak yang merasakan dampak perekonomiannya,” ujarnya.
Pihaknya juga menyatakan, pendampingan kampung wisata menjadi salah satu fokus untuk menambah daya tarik wisata Yogyakarta.
Untuk memastikan kampung wisata siap menerima kunjungan, dengan paket wisata yang ditawarkan hingga pelayanan prima yang diberikan.
