Agoes Noegroho atau Goes Noeg, dikenal lewat lukisan kaligrafinya. Seperti diketahui, kaligrafi di kenal sebagai seni rupa Islam yang melukiskan ayat-ayat Al-Quran atau pun Hadist dengan sedemikian rupa sehingga memiliki nilai seni dan estetika.
Bakat melukis pria kelahiran Semarang, Jawa Tengah ini telah tampak sejak masih kecil. Pada waktu itu kegemarannya melukisnya menggunakan media tanah bukan kertas atau kanvas. Selain tanah, ia juga meningkatkan keterampilannya dengan menggunakan genteng dan ranting.
Selepas SMA, Agoes melanjutkan kuliah di jurusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebelumnya, pelukis kaligrafi yang satu ini sempat ingin mengikuti jejak ayahnya untuk berkarir di dunia militer namun cita-citanya itu tidak berlanjut.
Setelah lulus dari ITB pun, Agoes bekerja di Bimantara, serta sempat menjadi art director RCTI yang kemudian dia menciptakan logo untuk stasiun televisi tersebut. Setelah cukup lama, ia akhirnya memantapkan diri sebagai pelukis kaligrafi serta menyebut dirinya sebagai pelukis muslim.
Sejak saat itu, lukisannya selalu bertema religi. Agoes juga sering mengikuti pameran. Mulai pamera di kampung halamannya di Semarang, Bandung, Jakarta hingga di kedutaan besar Indonesia di Riyad, Jedah, Madinah, Singapura dan pameran bersama di Marseille Perancis dan Swiss.
Baca Juga: Affandi, Pelukis Maestro dengan 2000 Lukisan
Dikoleksi Kolektor Internasional
Lukisan kaligrafi Goes Noeg telah menjadi koleksi sejumlah tokoh penting baik di dalam maupun luar negeri, diantaranya Presiden HM Soeharto, BJ Habibie, H Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, hingga Raja Fahd serta kedua putranya yaitu Putra Sultan dan Putra Abdullah dari Kerajaan Saudi Arabia.
Para kolektor internasional lainnya datang dari berbagai negara seperti Prancis, Jerman, Jepang, Kuwait, Tanzania, Australia, Singapura, Jordania dan Uzbekistan juga mengoleksi karya-karya Agoes Noegroho.
Selain itu, karyanya juga dipajang di berbagai galeri seperti Art Asia Gallery di Utara Swiss dan University Collage London, Bank Islamic Development Jeddah, Kantor kabinet Mahathir Malaysia bahkan sampai ke Cape Town, Afrika Selatan.
Pada 6-9 Juli 2006, ia berpartisipasi dalam Islam Expo yang digelar di Alexandra Palace, Wood Green, London, Inggris. Islam Expo yang digelar pertama kalinya itu merupakan event terbesar di Eropa dan didukung oleh Mayor of London Ken Livingstone. Di ajang itu, Agoes membawa beberapa karyanya yang mengusung tema kaligrafi bertajuk The Servant’s Remembrance of Allah.
Baca Juga: Sindudarsono Sudjojono, Pionir Seni Lukis Modern
Salah satu lukisannya yang ia persembahkan untuk dilelang oleh Yayasan Khaleefah Society (KS) Ltd berhasil terjual seharga 450 pounds. Penjualan lukisannya itu digunakan untuk membantu para korban gempa bumi di Asia Selatan khususnya di daerah Khasmir.
Di tahun 2020, Goes Noeg ini berkolaborasi dengan penyanyi dan pencipta lagu Ote Abadi yang dituangkan ke dalam satu lukisan untuk Indonesia satu, yaitu Agama. Goes Noeg menjelaskan di lukisannya terdapat lambang agama yang ada di Indonesia dan ada gambar merah putih untuk mengartikan lambang bendera Indonesia yang artinya mengisi keberanian dan mengisi dengan kesucian.
Di tahun yang sama, Goes Noeg juga menyumbangkan dua karya lukisan kebanggaan miliknya yakni lukisan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo Bersorban dan lukisan kaligrafi berbentuk segitiga untuk membantu penanganan Covid-19 melalui Gerakan Seribu Untuk Indonesia (GSUI). (Sumber: tokoh.id)