By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
emmanus.comemmanus.comemmanus.com
  • Beranda
  • Berita
  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya
  • Cerita Rakyat
  • Pariwisata
Reading: Olahan Bunga Telang Sebagai Inovasi KWT Giling Wesi Makmur Sawangan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
emmanus.comemmanus.com
Font ResizerAa
Search
  • Berita Kategori
    • Berita
    • Profil
    • Event
    • Tradisi
    • Pariwisata
    • Cerita Rakyat
    • Warisan Budaya
Follow US
©2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
emmanus.com > Blog > Profil > Olahan Bunga Telang Sebagai Inovasi KWT Giling Wesi Makmur Sawangan
Profil

Olahan Bunga Telang Sebagai Inovasi KWT Giling Wesi Makmur Sawangan

Achmad Aristyan
Last updated: 08/03/2025 01:16
Achmad Aristyan
Share
Mirasa (50), Sulasih (49), dan Marsilah (61), anggota KWT Giling Wesi Makmur dari Desa Sawangan, Wonosobo. Foto: Aristyan
SHARE

Kelompok Wanita Tani (KWT) Giling Wesi Makmur dari Desa Sawangan, Kabupaten Wonosobo, semakin dikenal berkat kreativitas mereka dalam mengolah bunga telang.

Tiga anggotanya, Mirasa (50), Sulasih (49), dan Marsilah (61), telah mengembangkan berbagai produk berbasis bunga telang yang tidak hanya memiliki nilai kesehatan, tetapi juga menarik minat pasar hingga ke luar negeri.

Bunga Telang sebagai Ikon Desa Sawangan

Menurut Mirasa, ide mengembangkan produk berbasis bunga telang berawal pada tahun 2022 dari inisiatif kepala desa yang ingin menjadikannya sebagai ikon desa.

“Pertama-tama, kami punya kelompok tani wanita, namanya KWT Giling Wesi Makmur, Desa Sawangan. Nah, Bu Kades itu punya ide untuk menjadikan bunga telang sebagai ikon Desa Sawangan,” ungkapnya.

Baca Juga: Purwaceng, Herbal dari Dieng untuk Vitalitas dan Kesehatan

Dari situlah, Mirasa mulai bereksperimen dengan bunga telang dan menemukan berbagai manfaatnya, baik untuk kesehatan maupun sebagai bahan pewarna alami makanan.

“Ternyata banyak manfaatnya, banyak kasihatnya, terus juga orang-orang itu suka dengan minuman bunga telang,” tambahnya.

Bunga telang diketahui memiliki beragam khasiat, antara lain membantu menjaga kesehatan mata, memperbaiki kondisi kulit, serta mendukung fungsi hati.

Selain itu, bunga ini juga bermanfaat dalam menurunkan tekanan darah tinggi (hipertensi), mengontrol kadar gula darah, serta membantu menurunkan kolesterol.

Tidak hanya itu, bunga telang juga dapat menyegarkan tubuh setelah beraktivitas, sehingga cocok dikonsumsi dalam bentuk teh atau minuman herbal.

Bunga telang. Foto: Aristyan

Beragam Produk Olahan Bunga Telang

Mirasa telah mengembangkan berbagai produk berbasis bunga telang, mulai dari teh hingga minuman fermentasi.

Baca Juga: Aksi Nyata Konservasi di Raung-Ijen Demi Kelangsungan Macan Tutul Jawa

“Saya membuat teh. Terus bikin yang minuman fermentasi dengan jamur scubi itu. Itu yang paling laris,” jelasnya.

Menurutnya, minuman fermentasi berbasis bunga telang memiliki potensi untuk membantu mengurangi kebiasaan konsumsi alkohol di kalangan anak muda.

“Kalau menurut saya untuk minuman fermentasi ini kan, untuk mengurangi anak-anak muda itu yang suka minum-minum alkohol gitu, menurut saya.”

Harga produk yang dijual pun beragam.

Teh kering dibanderol antara Rp25.000 hingga Rp30.000, sementara minuman bunga telang biasa dijual Rp10.000 per botol, dan yang difermentasi seharga Rp20.000.

Proses Pembuatan Teh dan Minuman Bunga Telang

Untuk menghasilkan teh bunga telang berkualitas, Mirasa tidak mengandalkan sinar matahari dalam proses pengeringannya.

“Kalau teh yang kering, itu saya kan pengeringannya kan tidak dengan sinar matahari. Khusus alat untuk mengeringkan rempah-rempah. Itu selama 24 jam dengan suhu 75 derajat,” ujarnya.

Setelah kering, teh langsung dikemas dalam berbagai varian, seperti teh original atau campuran dengan jeruk.

Sementara itu, pembuatan minuman bunga telang dimulai dengan merebus bunga segar bersama serai yang telah dimemarkan.

Jika ingin rasa lebih segar, bisa ditambahkan gula atau perasan jeruk nipis.

Baca Juga: Peci Sobo Al-Masykur, Inovasi Peci Tahan Air dari Wonosobo

Kriuknya Kripik Bunga Telang

Selain minuman dan teh, bunga telang juga diolah menjadi camilan yang lezat, seperti kripik.

Sulasih menjelaskan bahwa proses pembuatannya dimulai dengan mencuci bunga telang, lalu meniriskannya sebelum dicampur dengan adonan tepung beras, tepung tapioka, serta bumbu seperti bawang putih dan ketumbar.

Adonan kemudian digoreng dalam minyak panas hingga berwarna kecoklatan.

“Proses penggorengannya kira-kira antara 5-7 menit hingga kripik matang dan menjadi renyah,” ungkapnya.

Kripik bunga telang ini dijual dengan harga Rp15.000 per bungkus 200 gram dan memiliki rasa yang gurih serta renyah.

Menurut Sulasih, selain bermanfaat bagi kesehatan, teksturnya yang kriuk membuat banyak orang ketagihan.

Nasi Goreng Babat Telang yang Jadi Juara

Tak hanya minuman dan camilan, bunga telang juga dimanfaatkan sebagai pewarna alami dalam kuliner khas seperti nasi goreng.

Marsilah berbagi cara pembuatannya, yakni dengan merebus bunga telang hingga airnya berwarna biru, kemudian digunakan untuk menanak nasi sebelum diolah menjadi nasi goreng dengan bumbu bawang merah, bawang putih, kemiri, serta tambahan wortel dan jagung.

Baca Juga: Kang Dwi, Seniman dari Giyanti yang Berjuang Menghidupi Kesenian Wonosobo

“Nasi goreng babat telang” buatan Marsilah bersama KWT bahkan berhasil meraih juara pertama dalam sebuah lomba memasak yang diselenggarakan oleh produk mi instan.

“Nasi goreng babat telang ini meraih juara 1 dan mendapat hadiah Rp750.000,” katanya.

Aneka produk olahan bunga telang mulai dari minuman fermentasi, kripik, teh telang dan nasi goreng telang. Foto: Aristyan

Pemasaran Hingga ke Eropa

Produk berbasis bunga telang khususnya teh yang diproduksi Mirasa kini telah menjangkau pasar luar daerah hingga luar negeri.

“Alhamdulillah, Kalimantan sudah, Jakarta, terus alhamdulillah saya sudah ke Eropa produknya. Ke Belanda juga,” kata Mirasa.

Untuk pemasaran, Mirasa memanfaatkan berbagai platform, termasuk Blibli, TikTok, dan Shopee dengan nama “Herbal Mirasa”.

Meskipun sudah merambah pasar luas, Mirasa mengakui bahwa masih ada tantangan, terutama dalam memperkenalkan manfaat bunga telang ke masyarakat yang belum terbiasa mengonsumsinya.

“Kendalanya itu pemasaran yang kurang terjangkau. Orang-orang kan belum tahu kalau bunga telang itu banyak manfaatnya. Karena belum mencoba. Kalau setelah mencoba dan merasakan, baru dia ketagihan terus bisa langganan,” jelasnya.

Harapan ke Depan

Sebagai pionir dalam pengolahan bunga telang di Desa Sawangan, Mirasa berharap produk-produk ini semakin dikenal dan diterima luas oleh masyarakat, terutama di Wonosobo.

Baca Juga: Desa Buntu Kejajar Resmi Jadi Contoh Desa Damai Berkelanjutan

“Harapannya ke depan, ya produk-produk saya yang dari bunga telang ya, terutama itu semakin dikenal ke masyarakat, terutama masyarakat Wonosobo, biar hidupnya tuh sehat, tanpa kimia, tanpa obat. Hanya itu,” pungkasnya.

Dengan inovasi yang terus berkembang, KWT Giling Wesi Makmur telah membuktikan bahwa bunga telang bukan sekadar tanaman hias, melainkan bahan pangan bernilai tinggi yang dapat menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat desa.

You Might Also Like

Marah Rusli, Sastrawan Roman Legendaris Siti Nurbaya

Roby Dwi Antono, Seniman Muda yang Mendunia

Kodim Wonosobo dan Persit Gelar Bakti Sosial di Panti Asuhan

Lamuk Sky Festival Ramaikan Suasana Lebaran di Wonosobo

Balon Bugel dan Semangat Lestari Budaya di Festival Mudik 2025

TAGGED:bunga telanggiling wesi makmurkelompok wanita tanisawanganwonosobo

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook X Copy Link Print
Share
By Achmad Aristyan
Content Writer
Previous Article Pemkab Wonosobo Perkuat Digitalisasi Administrasi dengan TNDE dan SRIKANDI
Next Article Pemkab Purbalingga Survei Bandara JBS untuk Siapkan Strategi Pengembangan
Leave a comment Leave a comment

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media

2kFollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
- Advertisement -
Ad imageAd image

Berita Terbaru

Munusa Championship Digelar di Wonosobo, Wadah Kreativitas dan Sportivitas Pelajar
Berita 30/05/2025
Indonesia dan Prancis Bangun Kemitraan Budaya untuk Pererat Hubungan Diplomatik
Berita 29/05/2025
Kodim Wonosobo dan Bulog Jemput Bola Serap Gabah Petani Sojokerto
Berita 29/05/2025
penulisan ulang sejarah Indonesia
DPR Setujui Proyek Penulisan Ulang Sejarah Indonesia, Target Rampung Tahun 2027
Berita 28/05/2025
- Advertisement -

Quick Link

  • Kontak Kami
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Media Siber

Top Categories

  • Profil
  • Event
  • Tradisi
  • Warisan Budaya

Stay Connected

200FollowersLike
4kFollowersFollow
2.4kSubscribersSubscribe
18kFollowersFollow
emmanus.comemmanus.com
Follow US
© 2024 PT Emma Media Nusantara. All Rights Reserved.
Welcome Back!

Sign in to your account

Nama Pengguna atau Alamat Email
Kata Sandi

Lupa kata sandi Anda?